|
Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Djuwita Farid Moeloek mengakui Angka Kematian Ibu (AKI) masih tinggi sehingga belum mencapai target Millenium Development Goals (MDGs).
Selain itu masalah kesehatan yang masih dihadapi adalah tingginya Angka Kematian Bayi (AKB), fasilitas kesehatan, sumber daya kesehatan, tenaga dokter puskesmas, tenaga bidan desa, akses air minum dan sanitasi, hingga gizi buruk.
"AKI masih tinggi memang agak sulit. Range di Indonesia 278-359 ibu per seratus ribu," katanya dalam acara dengan tema 'Sudah Mampukah Kita Mencapai Akses Air Bersih dan Sanitasi melalui Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di era MDGs,' di Balai Sidang Universitas Indonesia (UI) Depok, Sabtu (08/11/2014).
Range angka AKI tersebut, kata dia, juga berbeda di setiap daerah. Nila mengklaim di sejumlah daerah ada pula yang sudah mencapai target MDGs yakni 102 ribu ibu per 100 ribu.
Kondisi tersebut umumnya masih banyak dijumpai di wilayah pedesaan. Sanitasi lingkungan hingga Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga masih menjadi tantangan.
"Karena itu para generasi muda yang duduk di perguruan tinggi saya ucapkan terimakasih yang mengabdi kembali ke masyarakat menyosialisasikan hal ini," tegasnya.
Nila mencontohkan salaah satu temuan terdapat di Puskesmas Tosari Jawa Timur, khususnya pada Suku Tengger.
Di sana, pengetahuan dan budaya masyarakat soal hubungaan seksual dan pernikahan masih rendah.
"Anak-anak SD saja sudah pacaran, saat hamil kata orang tuanya enggak apa-apa kawin saja dulu ibu juga begitu kok. Angka kematian ibu pasti naik dan tinggi. Lalu kawin cerai juga banyak, kanker serviks pasti rentan terjadi," ungkapnya.
Post Date : 10 November 2014 |