Banyaknya sampah dari
acara Jakarta Night Festival (JNF) amat disayangkan oleh Wakil Gubernur DKI
Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Menurut Basuki, sampah berasal dari pedagang
kaki lima yang tidak membuang sampah pada tempatnya.
"Kita temukan hampir 95 persen PKL itu tidak
bertanggung jawab atas buang sampah. Padahal, plastik kita bagikan. Bahkan, ada
tong sampah. Ada bak-bak di dekatnya, dia juga tidak mau bereskan. Tapi, ada
juga PKL yang mau bersihkan sekelilingnya begitu," kata Basuki kepada
wartawan di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (26/6/2013).
Hal itu dikatakan Basuki saat menyampaikan hasil
evaluasi Jakarta Night Festival (JNF) yang dilangsungkan pada Sabtu
(22/6/2013).
Menurut mantan Bupati Belitung Timur itu, sebanyak
70 persen pedagang berasal dari luar Jakarta. Mereka yang bukan warga Jakarta
itu diminta agar menghormati untuk tidak membuang sampah sembarangan. Terlebih
lagi, kata Basuki, yang membuang sampah adalah orang Jakarta sendiri.
"Nah, kita tentu harus mengajari dia adat
juga. Lu kalau mau ke Jakarta, kalau bertamu ke rumah orang, jangan buang
sampah sembarangan, gitu loh,
apalagi orang Jakartanya. Ini kan rumah kita bersama. Anda harus tegas. Ini
yang mau kita fokuskan ke situ," ujar Basuki.
Selain menyoroti masalah sampah yang dibuang
sembarangan, Basuki juga mengatakan para pedagang kaki lima (PKL) juga
berjualan tidak pada tempatnya. Hal itu yang menurutnya perlu ditata kembali.
"PKL kan mesti dekat massa. Tapi, kalo dia
sembarangan kayak kemarin, di posisi semaunya dia, ini juga masalah," ujar
Basuki.
Basuki mengatakan, seperti keinginan Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo dalam setiap peristiwa acara, para pedagang tersebut
diberikan kesempatan untuk berjualan. Lokasi pedagang juga mesti strategis di
tempat yang banyak dilewati warga.
"Kalau mereka dialokasikan ke seluruh tempat
yang orang tidak lewat, tidak ada gunanya juga," ujar Basuki.
Post Date : 26 Juni 2013
|