|
KUNINGAN– Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Kabupaten Kuningan yang berlokasi di Desa Ciniru, Kecamatan Jalaksana, dengan luas lahan 3,6 hektare kini hanya dapat menampung sampah untuk kurun waktu lima bulan. Kepala UPT TPSA Kabupaten Kuningan Dedi Rusyadi mengungkapkan, pemanfaatan TPSA Ciniru tersebut telah berlangsung selama 13 tahun sejak dibangun 2000 lalu. Selama ini, kata dia, TPSA Ciniru dalam sehari menerima pembuangan sampah rumah tangga sebanyak 150 meter kubik yang diangkut oleh 14 armada. “Sebetulnya jika dipaksakan, lahan yang masih ada ini masih bisa menampung sampah selama kurun waktu satu tahun. Namun idealnya hanya bisa menampung untuk lima bulan ke depan,” kata Dedi, kemarin. Sebagai solusinya, lanjut Dedi, Pemkab Kuningan telah menyiapkan lahan baru seluas 2,6 hektare yang berada di sebelah selatan menyambung dengan lahan yang sudah ada. Lahan tersebut baru akan digunakan setelah lahan yang sudah ada dinyatakan penuh dan tidak bisa menampung sampah rumah tangga lagi. Menurut Dedi, lokasi yang baru tersebut ditargetkan bisa menampung sampah rumah tangga untuk jangka waktu selama 9 tahun ke depan. Jika volume sampah yang dibuang ke lokasi tersebut sama seperti yang dibuang saat ini. Menyikapi lahan TPSA yang sudah habis masa pemanfaatannya, dijelaskan Kasubag TU TPSA Kuningan Shala, selama ini pihaknya menerapkan sistem control landfill yaitu diawali dengan membuat galian tanah untuk menyimpan sampah. Menurut dia, setelah dinyatakan penuh sampah-sampah tersebut akan ditimbun kembali dengan tanah sebagai upaya normalisasi lahan. “Lahan yang sudah dinormalisasi tersebut kemudian akan ditanami dengan pohon produktif seperti pohon albasiah dan jabon. Dengan menerapkan sistem control landfill ini fungsinya untuk meminimalisir dampak pencemaran lingkungan akibat sampah yang sudah menumpuk,” kata Shala. Dikatakan Shala, dari total lahan TPSA Ciniru seluas 3,3 hektare yang telah hampir habis pemanfaatannya, sudah 1 hektare lahan yang telah ditanami pohon albasiah dan jabon. Saat ini, pihak UPT TPSA Kuningan telah membuat zona-zona lahan yang sudah penuh tersebut untuk selanjutnya diratakan dengan tanah kemudian ditanami pohon kembali. mohammad taufik Post Date : 03 April 2013 |