Kebocoran Air Bersih Capai 45 Persen

Sumber:koran-Jakarta.com - 15 Juni 2013
Kategori:Air Minum

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendesak operator air, PT Aetra Air Jakarta (Aetra), untuk menekan angka kebocoran air yang mencapai di atas 40 persen. Angka itu jauh di atas kebocoran rata-rata air nasional sebesar 33 persen.

"Aetra harus menekan angka kebocoran, jangan terlalu banyak program buat instalasi, tapi atasi kebocoran tidak bisa," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta saat peresmian workshop Instalasi Pengelolaan air (IPA) PT Aetra di Kalimalang, Jumat (14/6).

Tingkat kebocoran air bersih (non revenue water) Aetra bulan Maret tahun 2013 mencapai 45,07 persen. Angka itu sedikit di atas Palya yang mencapai 37,9 persen. Kebocoran itu disebabkan buruknya pengawasan terhadap instalasi pipa yang bocor, termasuk pencurian air resmi dan tidak resmi.

Basuki menekankan Aetra untuk memperkuat pengawasan dengan rutin melakukan pengecekan terhadap meteran air yang dikelolanya. "Jangan sampai ada keluhan pelanggan terkait tagihan yang tidak sesuai dengan pengunaannya. Jangan juga senang dibayar lebih dari yang ditagihkan," ujar dia.

Basuki mengatakan itu karena dirinya pernah menjadi korban kenakalan operator air yang membuatnya harus membayar tiga kali lipat. Karena itu, ia berharap pembangunan IPA ini tidak menjadi sia-sia. Kebocoran air bisa menyebabkan perbedaan harga air dan biaya yang harus ditanggung pelanggan.

Direktur PAM Jaya, Sri Widayanto, mengakui masih ada wilayah yang tidak dapat dijangkau oleh dua operator Aetra dan Palyja seperti daerah rusun Pluit. Pihaknya memprogramkan penyulingan air bersih dari Waduk Pluit yang khusus diperuntukkan bagi warga rusun tersebut. "Air bersih seharga 1.050 rupiah per kubik untuk 10 kubik pertama bagi warga miskin. Untuk rusun harganya 3.500 rupiah per kubik untuk warga rusun sewa sederhana dan 5.500 rupiah bagi rumah susun kategori sedang," ujar dia.

Tarif yang dikenakan bagi kelompok warga itu sudah sesuai tarif yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Gubernur Tahun 2007. Rencana penyediaan air bersih itu nantinya dimulai di Rumah Susun Pluit Jakarta Utara.

Distribusi air ini diharapkan akan merambat ke wilayah lain di sekitar rusun pada beberapa waktu ke depan. Teknologi yang digunakan dalam penyulingan ini adalah mikrohidrolis dengan sistem Mobile Water Treatment. Teknlogi canggih itu akan melalui beberapa tahapan, seperti koloidisasi, ion exchange, dan karbonatif yang membuat air berkualitas di atas rata-rata. 

"Teknologi ini, dalam tahap pemasangan nanti, baru dipasang ke setiap unit rusun. Pekan depan kita harapkan selesai," ujar dia.



Post Date : 17 Juni 2013