|
Pekan depan, hasil lelang pembangunan fasilitas pengolahan sampah terpadu dalam kota atau Intermediate Treatment Facilities (ITF) Sunter akan diserahkan ke Gubernur DKI. Direncanakan fasilitas ini bisa beroperasi pada tahun 2016. Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Unu Nurdin mengatakan saat ini, pihaknya sedang menyusun laporan evaluasi pelaksanaan lelang serta dokumen teknis dan dokumen harga. “Proses lelang investasi ini diikuti dari 30 perusahaan, lalu tinggal 14, hingga akhirnya tinggal dua. Pemenangnya hanya satu perusahaan yang memutuskan adalah Gubernur,” kata Unu di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (29/7/2013). Dari hasil lelang investasi yang dilaksanakan telah keluar dua calon pemenang lelang yaitu PT Wiraguna Gulfindo Sarana dan PT Phoenix Pembangunan Indonesia. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan memutuskan salah satu dari dua perusahaan ini yang akan membangun ITF Sunter. Namun jika Gubernur menolak, maka akan diadakan lelang ulang. Bila kontrak sudah ditandatangani, maka tahap pembangunan fisik akan dimulai dengan pembuatan Detail Engineering Design (DED). Dilanjutkan dengan perencanaan aplikasi, pengadaan barang dan pembangunan fisik. ITF Sunter akan dibangun oleh swasta dengan konsep Build Operate Transfer (bangun, operasikan, serahkan). Setelah beroperasi selama 20 tahun ke depan, perusahan pemenang akan menyerahkan aset ITFke Pemprov DKI Jakarta. Paparan lelang rencana pembangunan pengolahan sampah ini dilakukan dihadapan tim penilai yang beranggotakan ahli persampahan. Fasilitas berteknologi tinggi ini akan
dibangun di atas lokasi Stasiun Pengolahan Antara Sunter. Dalam kontrak juga akan disebutkan bahwa pemenang harus segera membangun ITF dalam satu tahun. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI 2013-2017 Jokowi menegaskan strategi untuk mengantisipasi peningkatan timbunan sampah dijabarkan dalam Masterplan 2012-2032, yang antara lain membangun Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter dengan kapasitas pengelolaan sampah 1.000 ton perhari, dan tahun 2015 direncanakan dibangun ITF Cakung Cilincing, dengan kapasitas 1.500 ton perhari, serta ITF Marunda dengan kapasitas pengelolaan sampah sekitar 2.500 ton perhari. Diperkirakan, pada tahun 2017, sekitar 5.000 ton sampah perhari dapat di olah di dalam kota.
Post Date : 30 Juli 2013 |