|
Menandai Hari Air Sedunia 2013 yang jatuh pada tanggal 22 Maret lalu, Indonesia Global Compact Network (IGCN) berkomitmen untuk turut melakukan upaya pencegahan banjir di wilayah Ibu Kota Jakarta, dengan mengumumkan komitmen Jakarta Water Cooperation. Selama satu tahun ke depan, IGCN akan membuat sebanyak mungkin lubang resapan biopori, dengan target awal 10.000 lubang. Hal ini sebagai salah satu solusi alternatif untuk mengurangi bencana banjir dan masalah kelangkaan air di Jakarta. Peringatan Hari Air Sedunia 2013 sendiri secara resmi telah dibuka minggu lalu melalui acara dialog dengan tema "Tantangan dan Solusi Permasalahan Air untuk Agenda Pasca 2015." Acara ini diinisiasi oleh kelompok kerja Indonesia Water Mandate, IGCN, bekerjasama dengan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dan Gerakan Ciliwung Bersama (GCB). "Kerja sama multi-sektor dalam kegiatan ini menunjukkan bahwa seluruh elemen masyarakat memiliki peranan masing-masing dalam membantu mengatasi tantangan global mengenai pengelolaan air. Melalui Global Compact, kami mengajak para industri lainnya untuk turut berpartisipasi di dalam kegiatan kolaborasi peduli air kedepannya, demi masyarakat kita yang lebih baik," kata Presiden IGCN YW Junardy melalui siaran pers yang diterima Jurnal Nasional di Jakarta, Minggu (24/3). Untuk memberikan pendidikan dini mengenai air kepada anak-anak, dalam acara ini juga diadakan sesi edukasi yaitu detektif air, dikemas dengan teknik yang menarik. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman penting akan ilmu pengetahuan khususnya mengenai cara mengidentifikasi air bersih. "Kegiatan lainnya yang dilakukan adalah pelatihan tanggap banjir untuk komunitas, pameran mengenai solusi tantangan air, dan pertunjukkan musik dari anak-anak jalanan," kata Junardy. Ketua Kelompok Kerja Indonesia Water Mandate, Asia Pulp & Paper Group (APP) berjanji akan berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan air secara bertanggungjawab. Juga tentang pentingnya melakukan kolaborasi menyelesaikan permasalahan air di tingkat nasional maupun internasional. "Kami bangga atas kesempatan yang diberikan kepada APP untuk memimpin kolaborasi multi-stakeholder ini melalui kelompok kerja Indonesia Water Mandate, dan kami mendapat banyak pembelajaran dalam prosesnya," kata Suhendra Wiriadinata, Direktur Corporate Affairs and Communications APP. Menurutnya, APP telah lama mendukung program penyediaan akses air bersih kepada masyarakat, khususnya komunitas masyarakat yang berada di area operasional APP. "Kami menyadari bawa masih banyak masyarakat di wilayah Indonesia yang masih tidak dapat mengakses air bersih secara berkelanjutan," katanya. Wahyu Utomo Post Date : 25 Maret 2013 |