Pemerintah Kota
Depok menggelar pertemuan dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk
menanggulangi masalah banjir. Pertemuan tersebut dilakukan antara Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dirjen Sumber Daya Air Kementerian
PU.
Sekretaris Bappeda Kota Depok M Fitriawan
mengatakan dalam pertemuan tersebut terdapat banyak wacana pilihan terhadap
pengendalian banjir dari wilayah hulu ke hilir. Namun pada prinsipnya tetap harus disesuaikan
dengan kondisi lokal tiap wilayah. Salah satunya menjawab pernyataan Wakil
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang ingin membangun waduk di Depok.
"Kami sudah bertemu Dirjen SDA, memang
mempunyai banyak wacana pilihan terhadap pengendalian banjir, hulu ke hilir.
Namun pilihannya belum pasti, di Depok sendiri masih ada wacana bikin
bendungan, waduk, namun harus dilihat juga dari sisi pemanfaatan air situ bagi
sekitarnya," jelasnya kepada wartawan di Balai Kota Depok, Kamis
(2/1/2014).
Salah satu tujuan pembangunan waduk di Depok, kata
Fitriawan, tak hanya untuk penanggulangan banjir. Tetapiada manfaat ekonomis salah satunya untuk penyediaan
kebutuhan air minum.
"Sehingga waduk tadi dimanfaatkan juga untuk
sumber PDAM, pemenuhan air minum bisa enggak, mereka niatnya akan pakai pihak
ketiga, agar bagaimana nanti bisa tutup biaya pemeliharaan nanti.
Awal tahun ini akan intens dikomunikasikan, PU
akan presentasi, sementara studi kelayakan sudah dilakukan sejak tahun kemarin."
Fitriawan menambahkan pembuatan waduk di badan
sungai seperti konsep Waduk Jatiluhur juga masih wacana. Tentunya jika terpisah
dengan sungai, maka harus ada pembebasan lahan.
"Otomatis misalnya ada pembebasan. Ini yang
akan dibahas bersama. Lebih kepada konservasi dan pemanfaatan situ sebagai
resapan air, dan penahan air sebelum ke Jakarta," ungkapnya.
Kepala Bappeda Kota Depok Hardiono mengatakan
khusus penanggulangan banjir yang dilakukan Pemerintah Kota Depok, yakni berupa
konservasi situ senilai Rp2,4 miliar. Serta adanya pemeliharaan Daerah Aliran
Sungai (DAS) Rp5,8 miliar untuk Ciliwung-Cisadane.
"Lalu ada drainase, penambahan RTH.
Rehabilitasi dan normalisasi turap sebesar Rp18,5 miliar. Semua dilaksanakan
dinas terkait di Sumber Daya Air," tandas Hardiono.
Post Date : 02 Januari 2014
|