Persoalan
air bersih di Jakarta dinilai sulit oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama karena melibatkan bahan baku (air sungai) dan kesadaran
masyarakat.
Soal bahan baku, Basuki menjelaskan, untuk
mendapatkan air bersih dari sungai, ada beberapa tahap, dengan tahap
penyaringan sampah sebagai salah satu yang membutuhkan proses panjang.
Sementara untuk soal kesadaran masyarakat, menurut Basuki, ada warga tidak
mampu yang tidak menggunakan air dengan bijaksana.
Basuki pun meminta masyarakat tidak membuang
sampah di sungai. Selain itu, lanjut Basuki, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
juga mempertimbangkan tidak memberlakukan tarif khusus, yaitu Rp 1.050 per
meter kubik, untuk masyarakat tak mampu yang menggunakan air lebih dari sepuluh
meter kubik.
"Bicara air bersih itu repot, Bung. Sampahnya
itu harus kita saring (tahap demi tahap)," ujar Basuki.
"Kita usulkan ke DPRD, kalau yang miskin,
pakai di atas sepuluh meter kubik, kita kenakan Rp 10.000 supaya anda bisa
menghemat," tegas Basuki.
Post Date : 27 Juni 2013
|