|
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Banjir yang sempat menggenangi 190 rumah di enam kecamatan di Bandar Lampung, Lampung, telah surut, Senin (29/7). Ratusan warga yang mengungsi kembali ke rumah masing-masing untuk berbenah. Pemerintah kota setempat segera melakukan perbaikan drainase untuk mencegah banjir itu terulang. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung Eddy Haryanto mengatakan, banjir yang terjadi hari Minggu (28/7) merupakan peristiwa langka yang belum pernah terjadi sebelumnya. ”Banjir kali ini di luar dugaan,” ungkapnya. Banjir itu setinggi 20 sentimeter hingga 20 meter. Wilayah yang terkena banjir adalah Kecamatan Kedamaian, Kedaton, Kemiling, Rajabasa, Sukarame, dan Teluk Betung Timur. Kecamatan Kedamaian mengalami banjir terparah. Sekitar 150 warga diungsikan ke masjid-masjid dan lokasi yang lebih aman. BPBD diminta segera memberikan bantuan. Sepanjang tahun ini telah tiga kali banjir besar melanda Bandar Lampung. Sebelumnya, akhir Januari 2013, sebanyak 6.000 rumah rusak ringan dan sedang akibat terendam banjir dan diterjang arus. Korban tewas sebanyak empat orang. Untuk mencegah terulangnya banjir, menurut Eddy, Pemkot Bandar Lampung segera melakukan perbaikan drainase, siring, tanggul, dan pengerukan sungai. Apalagi sejumlah tanggul penahan di wilayah yang rawan banjir, seperti Kedamaian dan Teluk Betung, jebol. Dalam keterangan persnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, banjir di Bandar Lampung diyakini dipicu drainase yang kurang baik. Akibatnya, hujan deras dalam waktu dua hingga tiga jam dapat memicu banjir. Sementara itu, jenazah Asep (14), warga Sukamaju, Teluk Betung Timur, yang hilang saat banjir Minggu, telah ditemukan kemarin oleh tim SAR gabungan dari BPBD Bandar Lampung, Marinir TNI AL, dan Direktorat Kepolisian Air Polda Lampung. Kepala Bidang Humas Polda Lampung Ajun Komisaris Besar Sulistyaningsih mengatakan, saat kejadian, Minggu pagi, korban tengah bermain di tepi Sungai Way Sukamaju bersama tiga rekannya. Korban tiba-tiba terseret arus deras dari aliran Sungai Way Sukamaju yang bermuara di Teluk Lampung. Derasnya aliran sungai tersebut diduga terjadi karena hujan deras sepanjang Minggu. (jon) Post Date : 30 Juli 2013 |