|
PT ATB Batam berjanji memenuhi kebutuhan air bersih warga Kampung Jabi, Batubesar Nongsa “Dengan catatan kami masih gunakan meteran bersama. Karena status lahan mereka belum dapat kejelasan. Meteran bersama itu akan diletakan di kampung Jabi dan warga yang mengelolah sendiri untuk mengalirkan air ke rumah warga,” ujar Corporate comunication manager PT ATB Enriqo Moreno usai menggelar pertemuan dengan perwakilan warga kampung Jabi yang melakukan aksi unjukrasa di depan kantor PT ATB, Baloi, tadi. Memang diakui Enriqo permintaan penyaluran air ATB dari warga kampung Jabi sudah lama, namun karena terkendala dengan masalah status lahan sehingga agak lambat prosesnya. “Selama ini kan belum ada rekomendasi dari BP Kawasan, jadi memang belum bisa dialirin,” ujar Enriqo. “Sekarang sudah ada rekomendasi dari BP, dan mulai saat ini kami langsung atur pipa induk ke sana,” ujarnya. Ketua RW/04 Kampung jabi, Batubesar Nongsa selaku koordinasi aksi warga Amiludin menyambut baik respon pihak ATB itu. Warganya yang mencapai 158 kepala keluarga sudah lama merindukan pasokan air dari ATB. “Selama ini kami andalkan sumur, sekarang musim kemarau, sumur kering semua. Sekali timba air langsung habis. Kami mau gimana lagi. Mau nggak mau kami harus lakukan aksi unjukrasa ini,” ujar Amiludin. Warga Kampung Jabi, kata Amiludin, sudah sejak enam tahun silam mengusulkan agar aliran air ATB ke tempat tinggal mereka, namun selalu ada kendala dan alasan dari pihak ATB. Kuatir dengan kekosongan pasokan air apalagi di musim kemarau ini, warga akhir menggelar aksi unjukrasa ke kantor ATB Batam, Rabu (5/3) siang. Ratusan masa warga kampung Jabi ini mengenakan kain putih pengikat kepala. Mereka berorasi menyampaikan tuntutan agar pihak ATB segera mengaliri air bersih. Aksi unjukrasa ini dikawal ketat puluhan personil polisi Polresta Barelang. Post Date : 06 Maret 2014 |