|
Pemerintah Kota Batu, Jawa Timur, segera membangun bank sampah guna mengatasi permasalan belum tercukupinya pengangkutan sampah di Kota Batu melalui sistem swadaya masyarakat. Wakil wali Kota Batu, Punjul Santoso, mengatakan tiga wilayah bakal menjadi percontohan program bank sampah tersebut yakni Pesanggrahan, Gunungsari, dan Mojorejo. Menurutnya dengan adanya bank sampah nantinya diharapkan bisa membantu proses pemilihan sampah utamanya sampah yang bisa didaur ulang. Saat ini masalah yang harus segera diatasi adalah menyangkut belum tercukupinya pengangkutan sampah. “Saat ini wilayah yang sudah memiliki bank sampah baru Temas Kecamatan Batu. Terkait anggaran untuk program tersebut pemkot akan bekerjasama dengan pihak ketiga,” kata Punjul, Jumat (18/7/2014). Untuk merealisasikan bank sampah tersebut pemkot sudah memberikan berita acara serta melakukan pengecekan di lokasi. Utamanya menyangkut kesiapan desa yang menjadi percontohan bank sampah. Ke depan, desa lain yang ada di Batu bisa memiliki bank sampah. Dengan begitu masalah sampah di Kota Batu bisa segera teratasi. Utamanya dalam pembuatan sampah organik menjadi pupuk. “Nantinya desa yang menjadi percontohan bank sampah akan mendapat bantuan Rp20 juta,” jelas dia. Sedangkan untuk sampah non organik akan didaur ulang. Dengan adanya pupuk maka bisa membantu petani dalam menyuburkan lahan. Belum maksimalnya pengelolaan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) menyusul minimnya peralatan. “Saat ini di TPS baru memiliki satu alat pencacah, akibatnya pengeloaan sampah belum optimal,” ujarnya. Kepala Bidang Kebersihan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Batu, Arif Ardiyasana, mengatakan untuk mendukung pengeloaan sampah 13 desa/kelurahan di Batu akan mendapat 13 motor sampah (torsam). “Pemberian motor sampah tersebut untuk mendukung program peningkatan kebersihan kota,” jelas dia. Untuk bantuan motor tersebut pemkot mengeluarkan anggaran sebesar Rp390 juta. Motor akan dibagikan setelah Lebaran. Selain motor sampah, dinas cipta karya dan tata ruang juga membeli satu truk amrol seharga Rp375 juta dan dua dump truk seharga Rp670 juta. “Dengan penambahan armada tersebut diharapkan masalah sampah yang timbul akibat minimnya jumlah alat pengangkut sampah bisa teratasi,” tambahnya. Post Date : 22 Juli 2014 |