Distribusi Air Terganggu

Sumber:Koran Sindo - 15 April 2013
Kategori:Air Minum
PALEMBANG– Rencana pembangunan underpass di simpang patal Palembang dipastikan mengganggu distribusi air bersih ke 20.000 pelanggan PDAM Tirta Musi.

Hal ini bisa terjadi jika koordinasi antar dinas terkait tidak berjalan dengan baik dalam membahas desain pembangunannya. Direktur Teknik PDAM Tirta Musi Stephanus mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengukuran utilitas pipa di lokasi pembangunan. Pihak PUBM Sumsel juga sudah menyampaikan desain pembangunan ke pihaknya. Hanya saja, penjelasan detail terkait desain tersebut belum ada. Terutama titik lahan pemindahan utilitas.

“Kami harapkan rapat koordinasi bisa segera dilakukan untuk antisipasi gangguan, karena ini menyangkut pelayanan ke masyarakat yang tidak boleh putus,” ujarnya akhir pekan kemarin. Dia menjelaskan, di simpang Patal terdapat beberapa sambungan pipa induk PDAM Tirta Musi. Pertama, pipa ac 400 m yang posisinya di badan jalan antara Jalan AKBP Cik Agus – MP Mangkunegara. Pipa ini mendistribusikan air bersih dari IPA 3 Ilir ke booster Sako untuk 10.000 pelanggan.

Selanjutnya, pipa pvc sepanjang 300 m di Jalan Residen Abd Rozak – R.Soekamto (sampai Novotel). Pipa ini dari IPA 3 Ilir ke booster Kalidoni untuk 1.000 pelanggan di kawasan tersebut. Sementara, di sepanjang Jalan AKBP Cik Agus terdapat pipa st 300 m. Pipa ini difungsikan untuk mengalirkan air dari IPA 3 Ilir menuju Jalan Amphibi bagi 5.000 pelanggan. Terakhir, pipa pvc 300 m yang melintang dari Jalan R Soekamto – Seduduk Putih. Pipa ini mendistribusikan air dari booster km.4 ke booster Kenten untuk melayani 2.000 pelanggan.

“Jadi, kalau desain pembangunan underpass sudah diketahui, kami bisa tahu pipa mana yang harus dipindahkan dan diganti, dana juga akan segera disiapkan. Penggantian ini tidak sebentar, butuh satu tahun pengerjaan. Itu artinya, layanan air bersih bisa terganggu sekali,” jelas Stephanus. Sementara itu, PPK PUBM Metropolis Ahmad Taruna Jaya mengatakan, rencana pembangunan underpass memang dibutuhkan kerja sama semua pihak. Pembebasan lahan sudah disiapkan Pemprov, begitu juga dengan pengalihan lalu lintas yang dipastikan akan cukup tersendat.

“Pengerjaannya di dua tahun anggaran. Sekarang ini masih proses tender fisik, kalau tidak ada kendala sesuai jadwal Juni 2013 kita sudah dimulai dan selesai 2014,” ungkap dia. Diakuinya, koordinasi terkait utilitas sudah dilakukan terutama operator seluler. Sementara untuk utilitas pertamina gas cukup terkendala karena kantornya terpusat di Jakarta. “Khusus untuk utilitas PDAM Tirta Musi, sudah kita koordinasikan. Mereka akan memindahkan pipanya nanti,” ujar Taruna. Saat pembebasan lahan, pihaknya akan siapkan lahan untuk penempatan utilitas di sekitar simpang patal.

Mengingat dalam UU Jalan disebutkan bahwa utilitas harus berada di luar ruang jalan. Adapun dana pemindahan utilitas diakuinya perlu koordinasi lebih lanjut antar Pemprov dan Pemkot. “Masalah ini sudah dibahas di kantor gubernur, disimpulkan perlu ada dana sharing dari Pemprov dan Pemkot, sesuai porsi masing-masing,” tukasnya. yulia savitri


Post Date : 15 April 2013