Anak-anak Direkrut Jadi Relawan Cuci Tangan Jaga Air Bersih

Sumber:hariansib.co - 14 September 2014
Kategori:Sanitasi
Ribuan anak di Indonesia direkrut menjadi relawan cuci tangan pakai sabun di air mengalir. Kegiatan dimaksud dalam kaitan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) melalui Gerakan 21 Hari Cuci Tangan Pakai Sabun di Air Mengalir. Tahun 2014 menjadi kegiatan keemat tahunan. Khusus di Sumut, perhelatan dilaksanakan HeartIndo diadakan di 7 kabupaten / kota dengan total 330 SD dan 58 Puskesmas di Provinsi Sumatera Utara.

Email yang disampaikan relawan Denny Sihotang dan Apsari Diana Mudiono, Jumat, (12/9), menjelaskan, fokus di Sumut dimulai di Medan, Binjai, Deli Serdang, Tebing Tinggi, Simalungun, Pakpak Barat dan Kota Padang Sumatera Barat. Tiap tahun ada peningkatan dari hanya sebanyak 30 SD di 3 kabupaten/kota saja pada tahun 2011. Khusus daerah ini dimulai Agustus dan berakhir di Kabupaten Pakpak Barat, Kamis, (11/9). Kegiatan ini ditutup dengan Peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia yang akan diperingati pada 15 Oktober 2014. 

Setiap pembekalan menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, HeartIndo dan pihak-pihak terkait. Sekembalinya ke sekolah dan Puskesmas masing-masing, peserta menularkan pengetahuannya kepada rekan-rekan sejawat (guru dan staff lainnya) dan lalu diajarkan lagi ke murid-murid dan masyarakat di lingkungan kerja masing-masing.

Kegiatan mencuci tangan selama 21 hari, menurut penelitian Dr Maxwell Maltz, akan menjadi kebiasaan rutin para siswa yang pada akhirnya diharapkan bisa membebaskan anak dari penyakit dan mewujudkan Indonesia Sehat.

PHBS yang digalakkan Heartindo didukung oleh  Unilever Tbk sebagai produsen Lifebuoy.

 HeartIndo yang berdiri sejak 2009  merupakan sebuah lembaga kemanusiaan yang menyediakan layanan profesional untuk sektor pelayanan kesehatan dan sosial yang terpusat pada pendidikan, kesehatan, administrasi, penelitian dan teknologi.

Pada September 2012, berdasarkan data yang dirilis UNICEF, secara global sekitar 2.000 anak di bawah usia lima tahun meninggal setiap hari akibat penyakit diare. Dari jumlah tersebut sebagian besar – atau sekitar 1.800 anak per hari meninggal karena penyakit diare karena kurangnya air bersih, sanitasi dan kebersihan dasar.

Di Indonesia, penyakit diare bertanggung jawab untuk sekitar seperempat dari 130.000 kematian tahunan di antara anak balita. 

Hal ini mengancam kemajuan penting yang telah dicapai Indonesia dalam mengurangi separuh angka kematian anak selama 20 tahun terakhir.


Post Date : 15 September 2014