|
Stichting Nederlandse Vrijwilligers (SNV) Belanda melalui perwakilan di Indonesia membantu percepatan program sanitasi Lampung Selatan melalui pelatihan dan edukasi kepada masyarakat serta petugas kesehatan. Program ini bertujuan menciptakan pola hidup bersih. Sekda Lampung Selatan Sutono menerima SNV Country Director Phil Harman bersama Sector Leader Susy Soenarjo, ahli pengelolaan sanitasi Prof. Juliet Biler dari Universitas of Technology Sidney, Australia, serta Prof. Joanne sebagai direktur program Universitas of Technology Sidney. Para ahli sanitasi diterima di Ruang Rapat Sekda, Kamis (8/5). SNV merupakan organisasi nirlaba asal Belanda yang bergerak dalam penyediaan layanan pengembangan dan pembangunan negara-negara berkembang. Fokus pergerakan meliputi sektor pertanian, energi terbarukan, serta air bersih, sanitasi dan kebersihan. Kerjasama program sanitasi antara Lampung Selatan dan SNV berlangsung sejak 2013 meliputi Kelurahan Kedaton, Kalianda, Way Urang, dan Bumi Agung Kecamatan kalianda. Cakupan wilayah kerjasama bakal diperluas menjadi tiga kecamatan. Perluasan lebih fokus ke perdesaan karena masih banyak masyarakat belum memiliki WC atau sarana sanitasi belum memadai.
Sector Leader SNV Indonesia Susy Soenarjo menyatakan kerjasama bidang sanitasi dapat meningkatkan kualitas SDM dan pemahaman petugas kesehatan. Kerjasama berbentuk teknis (software) dan bukan pembangunan (hardware). “Pertemuan dengan sekda menyetujui peningkatan sanitasi wilayah perdesaan di dua kecamatan,” katanya. Lima Komponen Program peningkatan kapasitas SDM melalui bidang sanitasi dari SNV terdiri lima komponen. Pertama, peningkatan minat masyarakat terhadap sanitasi dan perubahan perilaku masyarakat. Kedua, pelayanan sanitasi dan pengembangan bisnis bidang sanitasi. Ketiga, tata kelola sanitasi dan kesehatan perorangan. Keempat, peningkatan komponen lumpur tinja, pembuangan, perawatan dan penggunaan kembali (reuse) dengan teknologi tepat guna. Kelima, pembelajaran dan dokumentasi dari best practice program. SNV menilai tingkat kesadaran masyarakat terhadap sanitasi masih minim. Kondisi ini tampak dari pembuangan kotoran di sembarang tempat karena belum memiliki WC. Pengelolaan sanitasi kurang layak juga mencemari air tanah. Kerjasama bakal mendorong pola hidup bersih dan sehat. Indonesia adalah Negara besar dengan jumlah penduduk lebih dari 240 juta, namun lebih sepertiga warga belum mempunyai akses sanitasi yang memadai. Studi WSP-World Bank menunjukkan sistem saluran air (drainase) baru 3 persen dan akses pengelolaan air limbah terpusat 4 persen.(rd-061) Post Date : 12 Mei 2014 |