Sipon Bekasi difungsikan, Jakarta bebas krisis air bersih

Sumber:merdeka.com - 6 Mei 2014
Kategori:Air Minum
Warga Jakarta dipastikan tak lagi mengalami krisis air bersih. Pasalnya, sipon yang memisahkan air dari Tarum Barat dan Kali Bekasi sudah dioperasikan. Sipon diresmikan langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, siang tadi.

Djoko Kirmanto mengatakan, saluran sipon berada di bawah aliran Kali Bekasi. Sehingga, air dari Tarum Barat tak lagi bercampur dengan Kali Bekasi. Sehingga, kualitas air pun terjamin. Pasalnya, air kualitas air baku dari Kali Bekasi kurang baik.

Menurut dia, sebelum ada sipon, pasokan air baku kerap mengalami keterlambatan. Apalagi kalau debit Kali Bekasi tengah mengalami kenaikan. Air baku dari Tarum Barat bertemu di Kali Bekasi. Otomatis, jika bendung dibuka, seluruh air terbuang ke laut. "Pasokan jadi terlambat," kata dia.

Sipon Bekasi memiliki panjang sekitar 102 meter sesuai lebar Kali Bekasi. Sifon itu berada 16 meter di bawah muka air Kali Bekasi. Sifon mempunyai lebar 9,5 meter dan tinggi 3,4 meter.

Setelah difungsikan, pasokan air ke Jakarta mempunyai debit limpasan 31 meter kubik per detik. Air dari Tarum Barat mengalir melalui sifon yang ada di bawah Kali Bekasi, kemudian keluar ke Tarum Barat di sisi barat Kali Bekasi.

Untuk saat ini, kebutuhan air di Jakarta mencapai 21 meter kubik per detik. Diprediksi, sampai dengan 2025 kebutuhan air di Jakarta dan Bekasi mencapai 31 meter kubik per detik. Rinciannya, untuk IPA di Pabuaran 5,6 meter kubik per detik, Pulogadung 4,6 meter kubik per detik, sedangkan di Pejompongan sebanyak6,2 meter per detik.

Adapun untuk Kota Bekasi mencapai 10 meter kubik per detik, sedangkan sisanya untuk pembersihan Kali Ciliwung. Dengan adanya sipon tersebut, diharapkan kebutuhan air bersih dapat terpenuhi.


Post Date : 07 Mei 2014