IPAL Margasari; Limbah Jadi Air Bersih, Lumpur Jadi Pupuk

Sumber:kaltimpost.co.id - 31 Mei 2013
Kategori:Air Minum

Limbah cair bukan masalah bagi warga permukiman atas air, Kelurahan Margasari, Balikpapan Barat. Mereka memilki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Instalasi diresmikan Gubernur Suwarna AF tahun 2003 silam.

IPAL ini mengolah limbah rumah tangga menjadi tidak berbahaya, sehingga dapat digunakan kembali. Jika buangan air limbah tadi tidak melalui proses, dipastikan membuat kualitas air tercemar. “Ini (IPAL) salah satu sistem pengolahan air limbah yang sangat bermanfaat. Limbah rumah tangga dapat diolah menjadi air bersih yang bisa digunakan lagi,” kata Kusnano, lurah Margasari.

Air hasil olahan IPAL bening dan tidak berbau. Biasanya digunakan untuk menyiram tanaman dan jalanan yang kotor. Air olahan IPAL memiliki unsur mineral yang tinggi. Terbukti dengan suburnya tanaman yang disiram dengan air ini. “Walaupun air yang dihasilkan dari IPAL ini tidak berbahaya namun kami tidak merekomendasikan untuk dikonsumsi. Kami masih belum mengetahui apakah air tersebut aman bagi kesehatan. Kita tahu air ini berasal dari olahan limbah, jadi untuk saat ini digunakan keperluan menyiram tanaman dan jalan,” ujar Muliyadi, sekretaris Tim Pengelola Kawasan Pesisir dan Permukiman Atas Air.

Proses IPAL, kata Muliyadi, cukup rumit dan membutuhkan biaya besar. Khususnya untuk pembangunan dan pengembangannya. Sehingga, 1.375 pelanggan IPAL dikenakan tarif Rp 15.000 sebagai biaya retribusinya. Namun, diakuinya, nilai ini tidak sebanding dengan manfaat yang didapatkan masyarakat.

Sebagai gambaran, dalam proses pengolahan IPAL, air limbah dikumpulkan dalam bak penampungan melalui pipa-pipa yang terpasang di setiap rumah warga. Satu bak dapat menampung limbah dari 30 rumah. Setelah dari bak penampungan, dialirkan ke bak manhole. Proses selanjutnya dialirkan menuju bak sedimentasi untuk memisahkan partikel yang mengendap. Penambahan kaporit dilakukan saat pemindahan air menuju bak aerasi. Dalam bak aerasi ini proses penambahan oksigen dalam air berlangsung. Ini dilakukan untuk menjaga bakteri yang terkandung di dalam air tetap hidup.

Dilanjutkan ke proses pemurnian air dan pemisahan dari lumpur. Air yang dimurnikan kemudian ditampung dalam bak yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk menyiram tanaman atau jalan dan juga untuk mengisi tangki pemadam kebakaran. Sedangkan  lumpur endapan akan dikeringkan dan dapat digunakan sebagai pupuk organik.

Inovasi inilah yang menjadikan pemukiman atas air, Margasari lebih asri. Ya, karena sudah tidak ada lagi limbah buangan rumah tangga, terutama limbah cair ke laut, yang dapat mengurangi estetika dan kebersihan air laut.

 



Post Date : 31 Mei 2013