|
Palangkaraya, Kompas - Banjir bandang menerjang Desa Bukit Sawit, Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Akibatnya, 80 rumah dan sejumlah kolam ikan terendam serta lima sepeda motor hilang. Bencana serupa masih melanda Kota Palangkaraya. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barito Utara Guntur Pardede, saat dihubungi di Barito Utara, Selasa, mengatakan, banjir terjadi Senin (25/2) sekitar pukul 04.00. Para petugas BPBD Barito Utara sudah tiba di lokasi banjir. ”Kami telah menyalurkan bantuan berupa beras, air mineral, roti, mi instan, makanan siap saji, dan terpal. Kami juga melakukan pendataan,” ujarnya. Tembok di SMP Bukit Sawit runtuh, tetapi tak ada korban jiwa. Sejumlah lokasi di Kota Palangkaraya yang masih terendam banjir antara lain di Jalan Arut, Jalan Mendawai, Jalan Rangas, dan Jalan Pelatuk I hingga Pelatuk VII. Banjir sudah terjadi lebih dari sepekan. Ketua Brigade Rescue Palangkaraya Syaiful Rahman mengaku, pihaknya mengerahkan sekitar 70 anggota untuk membantu warga yang rumahnya terendam. ”Kami memprioritaskan mengantar para pelajar yang hendak berangkat sekolah,” ujarnya. Ratusan warga Kota Manado, Sulawesi Utara, masih kehilangan tempat tinggal menyusul longsor dan banjir pada 17 Februari. Tercatat 641 rumah rusak berat dan sebagian hilang tertimbun tanah dan terempas banjir. Ita Holung (51), warga Paal Dua, Selasa (26/2), mengeluhkan kondisi rumah yang sebagian lenyap tertimbun tanah. Ia berharap pemerintah dapat menolong dengan cara memberikan material kayu dan semen untuk menyanggah bangunan yang rusak. Ita, suami, dan anaknya masih tinggal di rumah keluarganya. ”Kami tidak pernah dapat sumbangan,” ujarnya. Ketiadaan tempat tinggal juga dirasakan sejumlah warga Dendengan Dalam, Manado, yakni Novita Polii (35) dan suaminya, Laholo, serta anaknya yang harus tinggal di ruang Poskamling Kelurahan Dendengan. ”Torang tiap malam tidur di poskamling,” katanya. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kota Manado Max Tatahede mengaku, 641 rumah warga rusak dan hilang akibat bencana pertengahan Februari ini. ”Masih banyak yang tinggal di pengungsian,” katanya. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyiapkan anggaran Rp 2 miliar untuk memperbaiki infrastruktur jalan umum dan jembatan yang terdampak banjir. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bojonegoro Andi Tjandra mengatakan, tiga jembatan rusak. Jalan desa yang terendam banjir mencapai 152,550 kilometer, jalan kabupaten 11,3 km. Kerusakan jalan antara lain aspal mengelupas dan badan jalan tergerus arus hingga meninggalkan lubang. Bahkan, jalan yang dibuat dengan paving lepas dan tergerus. Di Jember, seorang mahasiswa Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Jember, Syamsul Hadi, hilang di Sungai Bedadung. Saat itu, Syamsul datang bertamu ke rumah seseorang di Perumahan Villa Tegalbesar, Kelurahan Tegalbesar, Kecamatan Kaliwates, Jember. Sampai dengan Selasa pagi, tim SAR gabungan dari Universitas Jember melakukan penyisiran sepanjang sungai, tetapi ia belum ditemukan. Saat yang sama ditemukan sesosok pemuda tanpa identitas tewas dengan kondisi terbakar sekujur tubuhnya di lahan kosong di Jalan Mohammad Yamin, Desa Tegal Besar, Jember, Jawa Timur, Selasa (26/2). Kasat Reskrim Polres Jember Ajun Komisaris Makung Ismoyo Jati menyakini, ini korban penculikan. Saat ditemukan, tangan dan kaki terikat, mulut dan mata ditutup dengan plakban. (SIR/ZAL/BAY/ACI) Post Date : 27 Februari 2013 |