Wayang Sampah, Sisi Lain Pemanfaatan Sampah

Momentum peringatan Hari Tani Nasional dimaknai berbeda oleh SMPN 1 Karanganyar. Dalam sebuah workshop bertajuk “Pengolahan Sampah Organik”, mereka mengajak siswa-siswinya mengelola sampah dijadikan berbagai barang yang lebih berguna, termasuk wayang dari sampah.

Kepala SMPN 1 Karanganyar, Hj Sri Murni Pudyastuti mengemukakan, pihaknya mencoba untuk menanamkan pendidikan karakter terhadap anak-anak kaitannya dengan lingkungan, yakni bagaimana mengelola sampah dengan benar. Salah satunya, dengan proses daur ulang.

“Soal sampah memang perlu adanya penanganan, karena sekarang ini menjadi problem besar. Ini juga terkait dengan peringatan Hari Tani, dimana perlu ada sinergi soal permasalahan pertanian,” ungkap Hj Sri Murni Pudyastuti saat ditemui wartawan, di ruang kerjanya, Rabu (24/9).

Kaitannya dengan pengelolaan sampah, SMPN 1 Karanganyar yang ditunjuk sebagai main pilotdalam pengelolaan sampah, sudah melibatkan beberapa siswa untuk program tersebut.

“Karena kami sebagai sekolah adiwiyata juga dituntut untuk mampu mengelola sampah dengan baik. Kami sudah membiasakan hal tersebut dan dirintis sejak tahun lalu. Dengan adanya sistem yang kita kembangkan, anak-anak selalu mengikuti proses itu,” sebut Hj Sri Murni Pudyastuti

Dikatakan, dari sampah tadi apabila dikelola dengan benar bisa berpotensi menjadi tambahan nilai ekonomis dan sebuah karya kreatif. Selain bekal berupa workshop pengolahan sampah, para siswa pun diajak untuk menyaksikan pertunjukan wayang sampah.

“Dari wayang itu anak-anak akan mendapatkan sebuah motivasi baru. Sehingga ada gambaran bagaimana sampah itu dapat berguna dan di sisi lain ada pesan yang disampaikan dari kisah wayang tersebut,” jelasnya.

Sementara itu, salah seorang seniman Wayang Sampah, Toni Konde mengaku sengaja mengkreasikan sampah dari plastik yang sulit terurai. Wayang sampah tersebut ia gunakan sebagai media edukasi kepada masyarakat terutama anak-anak dan remaja tentang bagaimana cara penanggulangan sampah plastik tersebut dengan cara 3R (reuse, reduce danrecycle)

“Untuk pemilihan karakter kita pilih sendiri dan tidak mengikuti pakem wayang yang pada umumnya. Ini agar lebih memasyarakat saja dengan jalan cerita kehidupan sehari-hari tentang lingkungan,” terangnya.

Post Date : 29 September 2014