|
PURWOREJO (KR) - Sedikitnya 17.907 kepala keluarga yang terdiri dari 52.354 jiwa penduduk Kabupaten Purworejo, dalam musim kemarau tahun ini rawan air bersih. Bahkan sejak beberapa hari terakhir sebagian dari warga itu sudah mendapat droping air bersih dari Badan Koordinator Lintas (Bakorlin) Jawa Tengah yang disalurkan melalui Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbang dan Linmas) Purworejo. Kepala Kantor Kesbang dan Linmas Purworejo Drs Sudarto Proyo Sudarmo kepada KR, Selasa (13/9) mengatakan, data penduduk yang rawan air bersih itu tersebar di 66 desa di 9 wilayah kecamatan. Desa-desa itu hampir setiap musim kemarau selalu kekurangan air bersih, katanya seraya menambahkan, droping air sudah dilakukan sejak lima hari terakhir dan akan terus dilakukan hingga musim hujan mendatang, dimana kebutuhan air bersih dapat tercukupi. Sedang data wilayah rawan air bersih itu di antaranya Kecamatan Purworejo meliputi Desa Plipir, Brenggong, Sidorejo, Pacekelan, Sidomulyo, Sudi-moro, Donorati, dan Wonotulus. Di Kecamatan Kemiri masing-masing Desa Wanurojo, Sokogelap, Turus, Loning, Purbayan, Kedung Pomahan Kulon, Kaliglagah, Kapiteran, dan Kedunglo. Desa rawan air bersih di Kecamatan Kaligesing meliputi Desa Kaliharjo, Tlogorejo, Somongari, Jatirejo, Hardi Mulyo, Gunung Wangi, Tlogoguwo, dan Pucungroto. Di Kecamatan Grabag masing-masing Desa Rowodadi, Trimulyo, Bendungan, Munggangsari, dan Kertojayan. Sementara itu desa rawan air bersih di Kecamatan Bagelen meliputi Desa Tlogokotes, Soko Agung, Durensari, Semono, Semagung, Soko, Clapar, Somorejo, dan Hargorojo. Di Kecamatan Bruno masing-masing Desa Watuduwur, Somoleter, Puspo, Cepedak, Karanggedang, Kaliwungu, dan Kambangan. Di Kecamatan Pituruh desa-desa yang rawan air bersih di antaranya Desa Girigondo, Kaligondang, Brengkol, Pamrihan, Sawangan, Polowangi, dan Prapaglor. Kecamatan Bener masing-masing Desa Nglaris, Ngasinan, Sidomukti, Jati, Kaliurip, Ketosari, Mayungsari, Guntur, Wadas, dan Kalitapas, serta di Kecamatan Loano Desa Kalinongko. Hingga kemarin desa-desa yang sudah mendapat droping air menurut Sudarto, Desa Donorati, Sudimoro, Sidorejo dan Brenggong di Kecamatan Purworejo mendapat tujuh tanki masing-masing kapasitas 5.000 liter. Desa Wanurojo Kecamatan Kemiri 3 tanki, dan Rowodadi di Kecamatan Grabag 2 tanki. Untuk kebutuhan air bersih ini di Purworejo telah disediakan sekitar 204 tanki kapasitas 5.000 liter dari Gubernur Jawa Tengah yang menggunakan dana tanggap darurat bencana alam. Jika dari persediaan itu ternyata masih kurang, maka diharap dapat menggunakan dana tanggap darurat dari APBD Purworejo, katanya. Di tempat terpisah, Kasi Kemasyarakatan Kantor Kecamatan Bruno Sagiman menambahkan, untuk desa-desa di wilayahnya kendati mengalami kesulitan air, namun tidak dapat dilakukan droping air, karena kondisi jalannya yang sangat sulit sehingga tidak dapat dilalui kendaraan tanki. Jika ada bantuan, masyarakat kami justru membutuhkan sarana seperti pralon dan mesin pompa untuk mengalirkan air ke pemukiman penduduk, katanya seraya menjelaskan, di wilayah Bruno, desa-desa yang mengalami kesulitan air bersih, sebenarnya bukan karena tidak ada air. Sumber mata air ada, namun jangkauannya cukup jauh dari pemukiman penduduk, sehingga mereka harus mencarinya ke sumber mata air yang cukup jauh dan antre, imbuhnya. (Nar)-o Post Date : 14 September 2005 |