|
PDAM Kota Tegal diminta untuk bisa terus meningkatkan cakupan pelayanan air bersih kepada masyarakat. Pasalnya, selama sekitar 10 tahun terakhir hal itu sulit untuk terealisasi karena terkendala tidak memiliki sumber air baku serta sarana prasarana jaringan perpipaan yang sudah tidak memadai. Menurut Wali Kota, Ikmal Jaya, selama lima tahun menjabat sebagai pimpinan daerah terus berupaya agar kondisi PDAM bisa semakin baik. Hal itu antara lain diwujudkan dengan adanya persetujuan anggaran untuk penyertaan modal untuk tahap pertama tahun 2014 Rp 6,5 miliar dan tahap kedua tahun 2015 Rp 5,5 serta peminjaman pihak ketiga Rp 16,5 miliar. "Dengan adanya kucuran anggaran tersebut PDAM harus bisa bekerja secara optimal dalam upaya perbaikan jaringan dan peningkatan pelayanan," katanya. Ikmal mengemukakan, tentang persoalan sumber air baku dan jaringan saat ini ada solusi dengan adanya proyek SPAM Bergas dari pemerintah pusat dengan anggaran mencapai sekitar Rp 600 miliar. Bahkan, dari kegiatan tersebut penambahan air sekitar 40 liter/detik kini juga sudah mulai mengalir. "Saya berharap cakupan pelayanan yang saat ini baru mencapai sekitar 40 persen, ke depan bisa mencapai 80 persen," ujarnya. Dia mengatakan, untuk menuju perubahan yang lebih baik memang tidak mudah. Sebab, dibutuhkan komitmen dan kerja keras serta dukungan seluruh pihak, termasuk internal PDAM dan masyarakat. "Oleh karena itu, saya berharap, seluruh karyawan PDAM untuk selalu kompak dan bekerja secara maksimal," katanya. Ketua Dewan Pengawas, R Supriyanta menambahkan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yaitu pembinaan dan pengawasan, pihaknya meminta kepada manajemen PDAM untuk selalu menaati ketentuan yang berlaku serta dituntut untuk cermat dan teliti. Apalagi, pada tahun 2014 sudah ada persetujuan penyertaan modal dan pemimjaman pihak ketiga. Selain itu, pihaknya juga meminta terkait masalah kedisiplinan untuk terus ditingkatkan. Dengan demikian, peningkatan pelayanan bisa terwujud semakin baik dan semua kegiatan yang telah ditargetkan bisa selesai tepat waktu. "Bekerja keras untuk perbaikan dan kemajuan PDAM bersifat wajib. Jangan sampai ada karyawan yang menganggur," tegasnya. Direktur PDAM, Bambang Sugiarto mengatakan, dalam upaya melakukan pembenahan dan perbaikan dilakukan melalui pembenahan teknis maupun manajemen. Saat ini, PDAM telah berhasil membalikan trend untuk menurunkan kehilangan air. Yakni, dari tahun lalu mencapai 51 persen kini menjadi 50 persen. Hal itu tidak lepas dari dukungan penuh dari Wali Kota, karyawan, pihak terkait termasuk masyarakat. "Selama ini tidak pernah ada intervensi dari Wali Kota kepada PDAM. Justru yang dilakukan melakukan terobosan baru yang sangat membantu untuk kemajuan PDAM," katanya.
Post Date : 28 Februari 2014 |