Muara Enim Baru 31 Persen Capai Sanitasi Sehat

Sumber:beritanda.com - 4 Juni 2013
Kategori:Sanitasi

Pemerintah Kabupaten Muara Enim terus mendorong keberadaan sanitasi sehat di pemukiman penduduk. Sebab, saat ini baru tercatat sekitar 31,62 persen saja penduduk yang masuk kategori jamban sehat, dan 47,69 persen saja sistim pembuangan air limbah (SPAL) di pemukiman penduduk yang masuk kategori sehat.

 

Hal itu terungkap pada sosialisasi sanitasi berbasis masyarakat (SANIMAS) tingkat Kabupaten Muara Enim guna meningkatkan layanan sanitasi menuju percepatan millennium development goals (MDG’s) tahun 2015 mendatang di aula RSUD HM dr Rabain Muara Enim, Selasa (4/5/2013).

 

Sosialisasi itu dibuka oleh Wakil Bupati Muara Enim, H Nurul Aman, SH, dan dihadiri pula oleh Kadin PU Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Muara Enim, Ir Ramlan Suryadi, Camat se-Kabupaten Muara Enim, dan peserta sosialisasi.

 

Ketua Pelaksana, Hj Elly Yuliar, ST dalam laporannya mengatakan, di bantaran sungai Enim saat ini masih banyak penduduk Kota Muara Enim yang menggunakan air sungai sebagai konsumsi kebutuhan sehari-hari. Bahkan, penduduk juga masih menggunakan aliran air sungai sebagai jamban.Tentu saja, pola hidup seperti itu dikarenakan minimnya kepedulian masyarakat akan budaya hidup sehat.

 

Dari data yang ada di Dinas Kesehatan terhadap kondisi jamban dan SPAL per-Puskesmas Kabupaten Muara Enim, kata dia, baru tercatat sebanyak 31,62 persen saja penduduk Kabupaten Muara Enim yang memiliki jamban sehat dan baru 47,69 persen sistim pembuangan air limbah (SPAL) di pemukiman penduduk yang dikategorikan sehat. Padahal, target MDG’s tahun 2015 nanti terjadi peningkatan hingga 62,41 persen.

 

“Sanitasi berbasis masyarakat adalah konsep penyelenggara sanitasi/air limbah domestik melalui perencanaan, pemilihan teknologi, pembangunan, operasi, dan pemeliharaannya oleh masyarakat sendiri didampingi oleh fasilitator,” ungkapnya.

 

Untuk pendanaan, lanjut dia, selain melalui dana APBN, SANIMAS juga dilaksanakan melalui dana alokasi khusus (DAK) yang disebut sanitasi lingkungan berbasis masyarakat (SLBM). Program SANIMAS di Kabupaten Muara Enim telah dilaksanakan tahun 2011 di dua desa yakni Desa Tegal Rejo Kecamatan Lawang Kidul dan Desa Ujanmas Lama Kecamatan Ujanmas melalui dana APBN dan sharing dana APBD Kabupaten Muara Enim.

 

Sedangkan SLBM melalui dana alokasi khusus dilaksanakan dari tahun 2011 sampai dengan 2013 sebanyak 22 desa, dan kemudian sanitasi juga dilaksanakan melalui program PAMSIMAS dari tahun 2008 sampai dengan sekarang.

 

“Sosialisasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran sanitasi dan melaksanakan hidup bersih dan sehat masyarakat,” paparnya.

 

Sementara itu, Wakil Bupati Muara Enim, H Nurul Aman, SH mengatakan, kebutuhan sarana dan prasarana sanitasi keberadaannya memang sangat dibutuhkan dan dilengkapi dengan fasilitas yang memadai.

 

Hal itu dibuktikan dengan adanya penelitian yang membuktikan kecilnya angka target pencapaian jamban dan SPAL sehat, terutama di Kabupaten Muara Enim yang masih rendah. Untuk itu, kata Wabup, terhadap pelaku tersebut harus bekerja lebih giat lagi dan Pemkab Muara Enim akan mendukung terhadap biaya operasional dalam pelaksanaan program SANIMAS dimaksud.

 

“Kita juga mengharapkan peran serta perusahaan melalui dana corporate social responsibility (CSR) perusahaan untuk keberadaan fasilitas air bersih, dan kepada instansi SKPD terkait diminta untuk berkoordinasi lebih aktif lagi terkait masalah sanitasi ini,” pungkas Nurul Aman.



Post Date : 05 Juni 2013