|
Banyumas, Kompas - Departemen Pertanian menargetkan pada tahun 2008 ini reaktor biogas untuk mengolah kotoran sapi menjadi gas metan yang dapat berguna sebagai bahan bakar kompor gas akan dibangun di 51 kabupaten dan kota di Indonesia. Target itu, antara lain, untuk mengatasi krisis energi akibat melambungnya harga minyak bumi belakangan ini. Kepala Seksi Peternakan dan Perkebunan Direktorat Jenderal Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian Departemen Pertanian Woro Palupi mengatakan hal itu di sela-sela meninjau reaktor biogas di Pondok Pesantren Darus Saadah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (10/7). ”Target pembangunan reaktor biogas ini juga menjadi bagian dari program pemerintah untuk mewujudkan desa mandiri energi,” katanya. Menurutnya, target tersebut memang baru sebatas proyek percontohan yang diharapkan dapat menular kepada masyarakat petani secara luas. Setiap kabupaten yang telah ditunjuk mendapat Rp 100 juta untuk pembangunan reaktor biogas. Salah satu kabupaten yang mulai menggunakan teknologi biogas ini secara meluas ada di Bandung, Jawa Barat. ”Jumlah reaktor biogas di Bandung sudah mencapai 1.500 unit,” ujarnya. Sabihah (35), pemilik Ponpes Darus Saadah, mengatakan, membuat reaktor biogas tidak mudah. ”Contohnya, di tempat kami sudah ada teknisi yang mencoba membuat reaktor itu. Meskipun secara fisik mirip dengan yang asli, tapi tetap tak bisa mengeluarkan gas,” tuturnya. Dari Indralaya, Sumatera Selatan, dilaporkan, bus Kampus Universitas Sriwijaya mulai menjalani uji coba menggunakan bahan bakar biodiesel. (WAD/MDN) Post Date : 11 Juli 2008 |