|
MEDAN – Sedikitnya 500 rumah warga di tiga desa di Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, kemarin terendam akibat meluapnya Sungai Air Tenang.Tinggi air sudah mencapai lutut orang dewasa. Meski demikian,warga masih tetap bertahan di rumah masing-masing karena khawatir meninggalkan rumah dan menilai debit air belum begitu tinggi. Salah seorang warga bernama Sudarjo mengatakan, sebagian warga yang masih bertahan umumnya sudah mulai menyelamatkan barangbarang berharga.Mereka khawatir air akan semakin tinggi. “Air mulai masuk ke rumahrumah sejak dini hari tadi (kemarin). Warga tidak mau buruburu mengungsi karena berharap banjir segera surut,” katanya kemarin. Kepala Bagian Humas Kabupaten Langkat Syahrizal mengatakan, hujan yang terjadi sejak beberapa hari lalu menyebabkan debit air meningkat sekitar 60 centimeter (cm) dari biasanya.Akibatnya, luapan air mencapai permukiman penduduk. “Hingga sore sekitar pukul 15.00 WIB hujan baru berhenti. Akibatnya, luapan air tidak terbendung sehingga rumah warga yang tidak jauh dari lokasi terendam air,”katanya kepada SINDO,kemarin. Untuk mengantisipasi kondisi yang lebih buruk,pihak kecamatan sudah mendirikan posko sekitar 200 meter dari permukiman yang terendam banjir. Selain itu, Dinas Sosial Kabupaten Langkat sudah mengerahkan 30 personel Taruna Tanggap Bencana (Tagana) untuk mendirikan dapur umum. “Di Kantor Camat Batang Serangan sudah ada posko yang disediakan untuk menampung warga.Tapi, sejauh ini mereka masih bertahan di rumah karena debit air belum terlalu tinggi,”ucapnya. Syahrizal mengimbau warga segera mengungsi ke posko jika debit air meningkat.Terkait hal itu, mereka sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengamankan rumah warga. “Warga belum mau meninggalkan rumah karena khawatir. Jadi, kami koordinasi dengan polisi untuk mengamankan rumah warga,”ujarnya. Ke depan,mereka akan meminta Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Wampu Sei Ular untuk memerhatikan kondisi Sungai Air Tenang yang sudah semakin dangkal dan sempit. jelia amelida Post Date : 28 Desember 2011 |