500 Keluarga Bertahan di Tenda Darurat

Sumber:Suara Pembaruan - 08 Mei 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
[PALU] Sekitar 500 keluarga warga Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) yang tertimpa musibah banjir sampai Selasa (8/5) pagi masih ditampung di tenda-tenda penampungan darurat. Pemerintah menyediakan dapur umum sehingga warga tidak sampai kesulitan makanan. Kendati begitu para korban banjir banyak terserang penyakit sebagai akibat banjir seperti gatal-gatal, diare dan infeksi saluran pernapasan (ISPA).

Data di Posko Kesehatan, Kota Palu, menyebutkan sampai Selasa pagi sedikitnya 650 warga datang meminta pengobatan karena terserang penyakit-penyakit pasca banjir tersebut. Jumlah ini belum termasuk yang bertahan di tenda-tenda penampungan akibat banjir, dan tidak bisa datang ke posko karena sakitnya sangat parah.

"Mereka yang sakit di tenda, kita datangi dan berikan pengobatan. Syukur, semua warga yang sakit akibat banjir masih bisa kita tangani dengan baik," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu, dr Emma Sukmawati.

Banjir yang melanda Palu sejak Senin (7/5) telah mengakibatkan lebih dari 2.000 rumah penduduk di 10 kelurahan Kota Palu terendam air. Banjir terparah terjadi di lima kelurahan yakni Besusu Barat, Lolu Utara, Ujuna, Nunu dan Baru. Akibatnya rumah penduduk terendam air hingga 2 meter. Bahkan di beberapa tempat mencapai 3 meter.

Dilaporkan enam rumah warga hanyut terbawa banjir dan seorang bocah bernama Ardi Tempa (13) Senin siang terjatuh dari jembatan IV Palu saat tengah menyaksikan banjir yang melanda wilayah itu bersama teman-temannya.

Memasuki Selasa pagi, banjir sudah mulai surut. Namun warga belum bisa menempati rumahnya karena penuh dengan lumpur serta sampah yang dihanyutkan oleh banjir.

Untuk membersihan rumah-rumah warga yang tertimbun lumpur banjir, dikerahkan sekitar 500 petugas. [128]



Post Date : 08 Mei 2007