MAROS– Sedikitnya 500 hektare (ha) sawah yang siap panen di Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, terendam banjir. Sawah yang sudah terendam banjir selama empat hari tersebut dikhawatirkan terancam gagal panen.
Sawah yang terendam banjir berada di Desa Mattiro Deceng dan Allepolea, Kecamatan Lau. Sekretaris Lurah Mattiro Deceng, Muhammad Arsad mengatakan,di daerahnya terdapat 400 ha sawah yang terendam, di antaranya masih panen dan sebagian lainnya menunggu sedang berbuah. Dia menambahkan,desa tetangganya pun mengalami kondisi yang sama.
“Seperti Kelurahan Allepolea ada 100 ha sawah yang terendam dan semuanya sudah siap panen,”ujar dia. Sementara itu, salah satu warga Tabbua, Desa Mattiro Deceng,Amiruddin,mengaku, sawah miliknya seluas 2 ha yang tengah panen ikut terendam air selama kurang lebih empat hari. “Tidak ada yang bisa diselamatkan. Saya rugi Rp15 juta tahun ini,”ujar dia. Selain merendam area persawahan, banjir juga telah merendam beberapa akses jalan dan rumah-rumah penduduk.Terdapat 150 rumah yang terisolasi karena kendaraan sulit menjangkau permukiman penduduk. Rumah warga yang terisolasi tersebar di Lingkungan Sompabia sebanyak 80 rumah, Langkeang 20 rumah, dan Balombong 30 rumah.
“Dampak terbesar, adalah warga kekurangan air bersih dan beberapa di antara mereka ada yang mulai diserang penyakit gatal,”papar dia. Wilayah ini biasa terendam banjir bila diguyur hujan terusmenerus , khususnya selama musim hujan. Selain itu, disebabkan Sungai Pute bagian barat yang sudah dangkal. “Pemerintah harus melakukan pengerukan karena setiap tahun warga selalu menghadapi masalah ini,” tutur dia. Camat Lau Sulaiman Samad yang ditemui saat menyalurkan bantuan makanan siap saji di Kelurahan Mattiro Deceng, mengatakan, untuk sementara pemerintah hanya bisa memberikan bantuan makanan siap saji berupa mi instan dan air mineral buat warga yang terkena musibah banjir Untuk bantuan medis, masih dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan.
Kepala Dinas Pertanian Maros Budiman Efendi yang dihubungi terpisah mengatakan, untuk masyarakat yang mengalami gagal panen,pihaknya akan memberikan bantuan bibit padi. Jadi mereka bisa menanam ulang. “Kami pun akan mengoordinasikannya kepada pihak terkait agar dilakukan pengerukan sungai yang menjadi penyebab banjir ini,” tandas dia. najmi s limonumdn
Post Date : 04 Maret 2011
|