Workshop Peduli Air SD se Kecamatan Wonokromo

Terbukti dengan peserta yang aktif dalam menjawab setiap pertanyaan yang dipaparkan. Bram Azzaino, aktivis senior Tunas Hijau, memberikan materi mengenai air, serta memutarkan film mengenai siklus air, sifat-sifat air dan manfaat air bagi kehidupan.  Setelah pemutaran film, Bram memberikan pertanyaan pada siswa tentang isi dari film tersebut para siswa dengan antusias mengangkat tangan dan ingin menjawab pertanyaan tersebut.

Workshop Air ini juga dimeriahkan dengan penampilan wayang kulit lingkungan yang ditampilkan oleh Bambang Soerjodari, aktivis Tunas Hijau. Penampilan wayang kulit tersebut menceritakan tentang Cangik, seorang tokoh wayang yang pada jaman dahulu minum air PDAM tanpa dimasak. Tapi sekarang berbeda, sungai saat ini tercemar jadi jika ingin minum air harus dimasak terlebih dahulu agar kuman-kumannya mati.

Tidak hanya itu, aksi nyata pembagian pohon juga dilakukan oleh PDAM Surya Sembada kota Surabaya. “Pembagian pohon ini untuk mengingatkan kita bahwa pohon sangat berarti bagi kehidupan tertutama untuk kelangsungan air. Selain itu dalam memperingati Hari Bumi. Dan tujuan dibuatnya workshop ini agar kita sebagai manusia harus menggunakan air secara bijaksana dan kita harus menghemat air,” tutur Erwin, supervisor Humas dan Protokoler PDAM Surya Sembada Kota Surabaya.

Peserta workshop ini adalah SD se-kecamatan Wonokromo sejumlah 23 sekolah. Tujuan mengundang anak usia SD dalam acara ini agar sejak dini mereka mengetahui tentang pentingnya air bagi kehidupan manusia dan cara-cara melestarikannya. “Tujuan workshop peringatan hari bumi dengan tema air ini agar para peserta yang mengikuti bisa tahu akan pentingnya menjaga air dan bisa berbagi pengalaman ke teman-teman sekolahnya,” ujar Ragil Ajeng Pratiwi, anggota Young Eco People Tunas Hijau dan ketua panitia peringatan Hari Bumi di mall ini.

Di dalam workshop ini juga terpilih siswa terbaik dan guru terbaik. Siswa terbaik ialah Tasya Agysta dari SD Hang Tuah I Surabaya. “Salah satu cara untuk menghemat air adalah dengan menyiramkan air bekas cucian beras ke tanaman,” ujar Tasya, saat mempresentasikan salah satu cara untuk menghemat air bersih.

Sedangkan untuk guru terbaik ialah Hadi Purwo Santoso dari SDN Ngagel Rejo III. “Saya sangat setuju dengan diadakannya workshop-workshop lingkungan hidup yang diadakan oleh Tunas Hijau seperti ini,” seru Santoso, guru SDN Ngagel Rejo III, tentang pelaksanaan workshop peringatan Hari Bumi ini.