|
Penanganan sampah yang menjadi masalah klasik Kota Bandung terus dilakukan. Berbagai cara dilakukan termasuk menguji alat penghancur sampah buatan Ano Haryono warga Banjaran Kabupaten Bandung. Mesin yang dinamai insenerator penghancur sampah ini diklaim sanggup menghancurkan 80 kilogram sampah per jam. Hasil dari penghancuran sampah berupa abu yang bisa digunakan sebagai pupuk. Bahan bakarnya sendiri menggunakan solar dan air, dengan perbandingan satu liter solar berbanding tiga liter air. Perbandingan tersebut, bisa digunakan untuk menghancurkan 80 kilogram sampah. Meski demikian, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku masih akan terus mengkaji lebih lanjut tentang mesin penghancur sampah tersebut. Selain insenerator buatan Ano, kata dia, pemkot juga melihat beberapa sistem, seperti biodigester, sampai program zero waste. "Ini akan ada kajian khusus sehingga bisa didapatkan jawaban dan alasan ilmiah yang pas nantinya," katanya belum lama ini. Disinggung terkait kemungkinan dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), Kang Emil mengatakan kemungkinan itu masih bisa saja dilakukan. Tetapi, semua solusi yang ada akan tetap dijadikan pertimbangan untuk mengambil keputusan. Dan akan dilihat plus minusnya. "Dari segi pembiayaan tidak jauh berbeda. Hanya secara teknis setiap hal itu pasti ada baik buruknya," ujarnya. Post Date : 10 April 2014 |