Gemaripah Selamatkan Tanah Lot dari Sampah

Sumber:suarapembaharuan.com - 15 Juni 2013
Kategori:Sampah Luar Jakarta

Sebagai salah satu ikon wisata di Pulau Dewata Bali, Tanah Lot kini serius melakukan pengolahan sampah yang perharinya mencapai  9 kubik per hari yang terdiri dari sampah plastik, daun-daunan dan  batok kelapa.

Pengelolaan sampah berbasis masyarakat ini selama tiga tahun terakhir  atau yang dimulai sejak tahun 2011 ini dilakukan atas hasil kerja sama  Yayasan Korpri, Aqua dalam program tanggungjawab sosialnya melakukan  gerakan mandiri masyarakat peduli sampah (Gemaripah). Gerakan ini pun mampu mengelola batok kelapa menjadi briket.

Manager Pengelolaan Tanah Lot Ketut Bayu mengatakan seiring dengan banyaknya kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri selain memberikan  keuntungan juga menyisakan sampah.

"Kunjungan per hari di Tanah 13:02:23 pada saat hari-hari biasa mencapai 7.000-8.000 per hari. Pada saat musim liburan kunjungan akan  mencapai lebih dari 10.000 pengunjung. Hal ini tentunya menyangkut kebersihan kawasan dengan kunjungan yang cukup besar ini," katanya di  sela-sela Temu Wirasa Pimpinan Redaksi Media Dalam Meninjau Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat di Tanah Lot Tabanan, Bali, Sabtu (15/6).

Terkait sampah batok kelapa ia menambahkan, sebelum adanya program Gemaripah, pengelola tanah Lot kewalahan menangani sampah batok kelapa yang mencapai 1.000 butir per harinya.

"Dengan menggalakan kebersihan yang juga melibatkan pedagang dan pengunjung ini tentunya akan memberikan kenyamanan kepada wisatawan," ucapnya.

Direktur Utama PT Aqua Golden Missisipi Parmaningsih Hadinegoro mengungkapkan kepedulian Aqua melalui CSRnya merupakan bagian dari kepedulian sesama warga Indonesia bagi Bali sebagai ikon pariwisata Indonesia.

"Gerakan masyarakat peduli sampah (Gemaripah) merupakan kegiatan pengelolaan sampah. Sampah batok kelapa akan mendatangkan keuntungan jika dikelola dengan baik," ucapnya.

Ketua Forum Pemimpin Redaksi Wahyu Muryadi berharap model pengelolaan sampah ini bisa dihidupkan dimana-mana, terutama Jakarta, Bekasi dan Tangerang yang masih disibukan dengan masalah sampah.

"Sampah jangan sekadar sampah tapi bermanfaat sehingga menghilangkan kerusakan lingkungan, polusi dan membawa rejeki," ujarnya.



Post Date : 17 Juni 2013