|
KATINGAN, KOMPAS — Sejumlah desa di sekitar Sungai Katingan, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, dilanda banjir akibat curah hujan yang tinggi di kawasan hulu sungai. Warga cemas permukaan air banjir akan lebih tinggi dalam waktu dekat karena hujan di daerah hulu masih mungkin terjadi. Di Desa Jahanjang, Kecamatan Kamipang, misalnya, Senin (23/9), ketinggian air di permukiman mencapai 50 sentimeter (cm). Warga harus menggunakan perahu jika keluar rumah. Balok-balok kayu pun dipasang dari rumah ke rumah sebagai jembatan darurat. Air juga menggenangi Desa Baun Bango, Kecamatan Kamipang. Warga Desa Jahanjang, Misnan (63), mengatakan, banjir terjadi sejak seminggu lalu. Hujan deras di daerah hulu menyebabkan air sungai meluap sehingga merendam desa yang dihuni 700 keluarga itu. Misnan memperkirakan, jika luapan sungai tidak meluas, banjir baru akan surut dalam waktu satu minggu. Namun, ia khawatir permukaan banjir bisa lebih tinggi jika di daerah hulu hujan deras. Banjir terakhir terjadi pada tahun 2009. Kepala Desa Karuing, Kecamatan Kamipang, Andi Liany mengatakan, sudah ada satu rumah terendam di desanya setidaknya sejak tiga hari lalu. Tinggi permukaan air sekitar 10 cm. ”Air Sungai Katingan terus naik sejak 12 September lalu. Saya mendengar dari warga di daerah hulu, hujan masih turun di sana,” katanya. Menurut Andi, kemungkinan besar permukaan air akan naik lagi dengan ketinggian bisa mencapai 40 cm dari lantai rumah. Banjir kerap terjadi di Desa Karuing. Terakhir, banjir terjadi Mei 2013 dan sebelumnya pertengahan 2012. Jika banjir terjadi, lamanya bisa sampai dua minggu hingga benar-benar surut. Kepala Desa Tumbang Bulan, Kecamatan Mendawai, Muhammad Yusran mengatakan, permukaan Sungai Katingan yang cukup tinggi saat ini sudah merisaukan. Air sudah naik satu meter sejak satu minggu lalu. ”Desa belum terendam, tetapi saya cemas banjir nanti bisa terjadi. Curah hujan sedang tinggi di daerah hulu. Mudah-mudahan intensitas hujan bisa menurun," katanya. Di Desa Tumbang Bulan, hujan justru jarang turun. Yusran mengatakan, permukaan air Sungai Katingan biasanya turun cukup lama hingga dua minggu karena desa itu dekat dengan laut. Kondisi saat laut pasang akan membuat air sungai semakin lama tertahan. (bay) Post Date : 24 September 2013 |