|
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Arif Trinugro, memaparkan letak geografis, demografis, ekonomi serta visi dan misi Kota Medan. Kemudian pengeloaan sampah yang telah dilakukan ditandai dengan dilaunchingnya Medan Bebas Sampah sejak April 2011. Berkat program itu, jumlah sampah yang berhasil diangkut ke TPA Terjun pada tahun 2012 lebih kurang 85 persen dari total sampah yang ada. Sedangkasn 8,6 persen diolah masyarakat, sementara 14,21 persen sampah yang tersisa diolah masyarakat menjadi kompos dan produk daur ulang. "Guna mendapatkan partisisipasi masyarakat dalam mendukung program kebersihan dan penghijauan, Pemko Medan telah melakukan sosialisasi pengelolaan sampah melalui 3R. Kemudian, mengembangkan sekolah berbasis lingkungan, membnetuk kelompok komunitas peduli dan sadar lingkungan. Serta membuat fasilitas program composting dan bank sampah. Untuk bank sampah, saat ini berjumlah 38 unit. Dari jumlah itu, doa diantaranya dibentuk dan dijalankan masyarakat langsung," ungkapnya di hadapan 3 orang Tim Independen Penilaian Adipura Kencana yakni Heru Martono, Rini Trisyanti dan Anton Sarjanto. Di samping itu Pemko Medan juga telah melakukan konservasi air, pengelolaan limbah cair, pengendalian pencemaran udara dan pemantauan kualitas air sungai. “Untuk pemantauan kualitas air sungai, Bapak Wali kota sudah menyampaikan kepada Kementrian Lingkungan Hidup. Jika disetujui, maka kita akan bangun alat pemantauan kualitas air sungai. Dengan begiktu kita akan mengetahui apakah air sungai sudah tercemar atau tidak,” jelas Arif, hari ini. Sedangkan upaya yang dilakukan untuk pencegahan pencemaran udara seperti menggelar kegiatan Car Free Day, kegiatan uji cerobong asap untuk industry, uji emisi kenderaan bermotor serta penggunaan energi alternatif serta melalui bantuan Coorporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Medan. Post Date : 20 Mei 2013 |