|
Tahun 2012, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Kota Balikpapan patut berbangga hati. Bagaimana tidak, karena perusahaan ‘plat
merah’ ini memperoleh predikat baik soal peningkatan pendapatan asli daerah
(PAD). Instansi ini berhasil membukukan Rp5 miliar.
Catatan baik itu, diharapkan diimbangi pelayanan
distribusi yang lancar kepada masyarakat. “Ini kabar menggembirakan dengan PAD
yang cukup besar. Namun untuk diketahui, masih banyak pekerjaan rumah yang
harus dikerjakan PDAM, khususnya seringnya mati air,” ujar Ketua Komisi II DPRD
Kota Balikpapan, Patly Parakkasi, saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama PDAM
Kota Balikpapan, Senin (13/5) di ruang rapat DPRD Kota Balikpapan.
Menurutnya, kondisi mati air di beberapa wilayah di Kota Minyak, disebabkan adanya kerusakan instalasi pipa. Sehingga pendistribusian air bersih ke pelanggan terhambat. Diperlukan perbaikan yang memakan waktu berhari-hari. “Keterangan dari pihak PDAM, hanya persoalan pasokan pipa baru sebagai pengganti pipa yang rusak masih dalam tahap pengiriman,” kata Patly Parakkasi.
Sebagai langkah antisipasi kelangkaan air
bersih akibat kerusakan instalasi pipa, Patly sapaan akrabnya, mengimbau PDAM
Kota Balikpapan untuk membuatkan sumur bor sebagai upaya alternatif air bersih.
“Kita juga sedang mendorong percepatan difungsikannya Waduk Teritip. Kami juga
memohon kepada masyarakat sekitarnya agar bersedia dibebaskan lahannya,”
tambahnya.
Patly juga menuturkan, perlu ada peningkatan
kinerja dan pelayanan terhadap kebutuhan air bersih kepada masyarakat. “Percuma
ketika setiap tahun tarif air dinaikan 10 persen, tapi pelayanan kepada
masyarakat minim,” tukasnya.
Post Date : 14 Mei 2013 |