|
BANDUNG, (PR).- Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menfasilitasi pembentukan Great Bandung Waste Management Corporate (GBWMC) yakni lembaga pengelola sampah terpadu di lima kabupaten dan kota. Kelima wilayah itu adalah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Garut. "Pembentukan manajemen pengelolaan sampah terpadu itu sekaligus merupakan bentuk komitmen bersama lima wilayah di Jabar untuk mengelola sampah serta limbah secara terpadu. Selama 30 tahun pengelolaan sampah belum dilakukan secara komprehensif," kata Wakil Gubernur Jabar Nu'man Abdul Hakim usai pertemuan berbagai pihak terkait kepada wartawan di Gedung Sate Bandung, Rabu (16/2). Saat ini, jumlah sampah di kawasan Bandung Raya telah mencapai 4,5 juta ton/hari. "Jika dalam satu bulan sampah itu dikumpulkan, akan menutupi Lapangan Gasibu Bandung setinggi 6 meter. Sekarang wilayah Bandung Raya sudah mempunyai Tempat penampungan sampah terpadu (TPST) di Leuwi Gajah dan Jelekong. Tapi, itu kan tempat membuang saja. Ke depan, sudah tidak mungkin, karena lahannya sudah semakin sempit," katanya. Jika pengeloaan sampah hanya dibuang seperti selama ini, lahan 100 ha dalam 25 tahun akan habis. "Untuk itu, harus ada upaya-upaya penanganan teknologi sampah," kata Nu'man meski pihaknya mengaku belum membahas soal aplikasi teknologinya. Belum ada implementasi Ia menambahkan studi mengenai pengelolaan sampah sudah 30 tahun dilakukan, namun belum ada implementasi. "Saya ingin 2005 ini ada implementasi. Paling tidak, ada komitmen dari lima wilayah itu untuk mengelola sampah secara terpadu. Karena selama ini, kelima daerah itu belum ada komitmen sama sekali mengenai penanggulangan sampah bersama." Pada akhir 2005, diharapkan ada komitmen dan harus selesai sampai ke tingkat kelembagaan, yaitu terbentuknya GBWMC. "Semuanya memang masih belum apa-apa, baik soal dana maupun soal bentuk. Komitmen itu harus ke luar dari mulut para bupati dan wali kota," katanya. Pembentukan lembaga tersebut, lanjut Nu'man, merupakan salah satu tawaran dari pihak konsultan yang didanai Bank Dunia. (A-64) Post Date : 17 Februari 2005 |