|
MAKASSAR, KOMPAS — Hujan deras kembali mengguyur wilayah Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Kamis (21/11) sore. Warga khawatir banjir bandang kembali menerjang permukiman mereka seperti pada Senin lalu. Kemarin, warga mengungsi lagi ke tempat-tempat aman di ketinggian setelah melihat debit sungai meningkat dan hampir meluap akibat hujan deras. Arus sungai deras serta membawa material lumpur dan kayu dari hulu. Banjir bandang yang melanda wilayah Kecamatan Karossa dan Topoyo di Mamuju Tengah pada Senin lalu juga membawa lumpur dan kayu dari hulu. Ratusan rumah di lima desa terendam luapan sungai. Paling tidak 50 rumah rusak berat. Banjir juga mengakibatkan empat warga tewas dan satu orang hilang. ”Warga sekarang panik karena terjadi banjir susulan,” kata Ardin (30), warga Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, yang dihubungi dari Makassar, Kamis. Rumah Ardin hancur diterjang banjir bandang Senin lalu. Dia bersama keluarga mengungsi di kantor Desa Salubiro. Kekhawatiran serupa dikemukakan Ma’liyah (40), warga Desa Lara, Kecamatan Karossa. Air setinggi dua meter merendam rumahnya saat banjir bandang pada Senin. ”Sekarang, hujan datang lagi dan air meninggi lagi,” katanya. Akibat banjir bandang pada Senin lalu, 447 warga tujuh dusun di Desa Salulebo, Kecamatan Topoyo, kini terisolasi dan belum terjangkau bantuan. ”Akses ke dusun-dusun itu terputus akibat tanah longsor dan jembatan yang hanyut diterjang banjir,” kata Camat Topoyo Asmira Djamal. Warga korban banjir bandang membutuhkan bantuan makanan, air bersih karena sumur-sumur tertutup lumpur, tenda, dan perlengkapan hidup lain. Eksekutif Daerah Wahana Lingkungan Hidup Sulawesi Barat Ikhsan Willy mengatakan, banjir bandang di Mamuju Tengah ditengarai karena hutan lindung di hulu sungai wilayah tersebut rusak akibat pembalakan liar ataupun pembukaan lahan perkebunan sawit. ”Pemerintah harus melakukan moratorium pembukaan lahan di kawasan hutan lindung,” katanya. Sementara itu, banjir yang melanda Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, sejak Selasa, sudah surut Kamis kemarin. Banjir setinggi 2-4 meter itu menggenangi sekitar 850 rumah di 16 desa di dua kecamatan. (ENG/BAY) Post Date : 22 November 2013 |