|
BLORA- Pemkab Blora mulai mendistribusikan bantuan air bersih, kemarin. Hal itu setelah makin banyak desa yang mengajukan bantuan, karena warganya kesulitan mendapatkan air bersih seiring datangnya musim kemarau. Hingga Selasa (3/9) dari 296 desa dan kelurahan di Blora, sebanyak 96 desa di 12 kecamatan telah mengajukan bantuan air bersih. ''Dari 16 kecamatan di Blora, ada dua kecamatan yang tidak mengajukan bantuan. Yakni Kecamatan Kradenan dan Todanan,'' ujar Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Blora, Sri Handoko, melalui Kepala Bidang Penanggulangan Bencana, Ignatius Ary Soesanto, kemarin. Dia mengemukakan, pendistribusian bantuan air bersih di 96 desa dilakukan secara bertahap. Kemarin diawali di sejumlah desa di Kecamatan Blora. Yakni Desa Jepangrejo, Kamolan, Pelem, Purworejo, Andongrejo, dan Patalan. Masing-masing desa mendapat bantuan empat tangki (satu tangki kapasitas 5.000 liter). Distribusi bantuan secara bertahap dilakukan karena armada truk tangki yang dimiliki Pemkab jumlahnya terbatas ''Kami awali pengedropan air bersih di desadesa di wilayah Kecamatan Kota Blora,'' kata Ary Soesanto. Bertahap Bantuan air bersih itu pun mendapat sambutan antusiasme warga. Begitu mobil truk tangki air bersih datang, warga langsung mengerumuninya. Mereka datang dengan membawa jerigen ataupun wadah lainnya untuk menampung air. ''Air di tempat kami mulai susah didapat. Tentu kami senang ada bantuan ini meski hanya bisa bertahap satu hingga dua hari,'' tandas Ijah, salah seorang warga Jepangrejo. Distribusi bantuan air bersih tak hanya dilakukan Pemkab. Tapi sudah dimulai pada akhir bulan puasa. Saat itu diawali di enam desa di Kecamatan Jati, yakni Doplang, Singget, Jati, Gabusan, Randulawang, dan Pengkoljagong, Desa itulah yang kali pertama mengajukan bantuan air bersih kepada pemkab melalui pemerintah kecamatan. Distribusi bantuan air bersih berikutnya dilakukan setelah Lebaran. Saat itu pengedropan air bersih dilakukan di 11 desa di Kecamatan Ngawen. Desa itu adalah Wantilgung, Bogowanti, Gondang, Sendangagung, Semawur, Talokwohmojo, Karangtengah, Bandungrojo, Plumbon, Gedebeg, dan Sambonganyar. ''Untuk saat ini kecamatan yang data desanya belum masuk adalah Tunjungan dan Bogorejo,'' kata Ary Soesanto. (H18-42,88) Post Date : 04 September 2013 |