|
SENGKANG – Jumlah penderita diare di Kabupaten Wajo selama 2012 cukup tinggi. Hingga September lalu, total penderita sebanyak 5.401 orang. Perinciannya,2.067 bayi usia di bawah lima tahun (balita) dan 3.334 anak-anak/ dewasa. Berdasarkan data yang dihimpun SINDO di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wajo. pada 2012 ini, enam dari 5.401 penderita diare meninggal dunia (lima balita dan satu anak-anak).Dalam kurun waktu tiga tahun terkahir, jumlah penderita diare di Wajo cukup tinggi.Pada 2010, jumlah penderita diare mencapai 8.815 orang, 2011 mencapai 11.593, dan 2012 hingga bulan September lalu 5.401. “Peran serta orang tua sangat diperlukan untuk mencegah diare pada anak-anak,”kata Kepala Bidang Bina Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Kabid Bina P2PL) Dinas Kesehatan kabupaten Wajo Awaluddin Sibe kepada SINDOkemarin. Dia mengungkapkan, untuk mencegah penyakit tersebut, masyarakat diimbau memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan,seperti tidak membuang hajat disembarang tempat dan cuci tangan sebelum makan.Apalagi saat ini sudah di Kabupaten Wajo tengah musim kemarau. “Penyakit ini yang disebabkan oleh lingkungan.Makanya masyarakat diimbau untuk lebih memperhatikan kebersihan terutama air dan makanan yang dikomsumsi,” ungkap dia. Awaluddin menuturkan, berdasarkan penilitian yang dilakukan World Healt Organization (WHO),mencuci tangan dengan sabun secara rutin sebelum mengkomsumsi makanan atau memegang sesuatu yang kotor, bisa menekan angka kejadian diare sebesar 49%. “Jadi cuci tangan itu harus dibudayakan, kemudian kebersihan makanan dan lingkungan turut dijaga,”tutur Awaluddin. Dia juga menghimbau masyarakat yang terkena diare untuk tidak menganggap sepele penyakit tersebut karena bisa berakibat fatal,kematian. “Kalau sudah ada gejala diare langkah pertama yang harus dilakukan adalah perbanyak minum air putih dan segera ke puskesmas terdekat,”ujar dia. Sementara itu, anggota Forum Kabupaten Sehat (FKS) Wajo A Fajar Asmari mengatakan, agar jumlah penderita diare tidak terus bertambah,dinas kesehatan harus lebih intensif melakukan penyuluhan kepada masyarakat. “Penyakit ini jangan dianggap sepele. Orang tua harus mengawasi kebersihan anakanaknya. Begitu juga dengan asupan makanan,”kata A Fajar. jumardi nurdin Post Date : 03 Oktober 2012 |