|
Untuk menangani sampah di Kota Bandung berbagai cara dilakukan salah satunya dengan mendirikan bank sampah di beberapa RW. Bank sampah yang sudah berjalan di RW 11 Padasuka seperti yang diungkapkan Tita bersama warga mengelola sampah sejak 2011. Tita menjemput sampah ke rumah warga dengan cara membeli, namun uangnya diberikan saat memasuki bulan puasa untuk mugahan (puasa pertama). "Semula kami mengelola sampah hanya berenam sekarang nasabah bank sampah sudah mencapai 60 orang," ujar Tita di acara Pemantapan Kinerja Bank Sampah Kota Bandung di Balai Kota, Selasa (6/5). Sedangkan Herry mendapat dana CSR dari Pertamina untuk pengelola sampah di Cisaranten Kidul namun belum bisa melaksanakan karena tak memililki lahan untuk menampung sampah. "Lahan milik Pemkot ada tapi izinnya sulit padahal jika disewa atau dipinjamkan bisa tangani sampah di lima RW," ujar Herry. Menurut Herry warga selama ini membuang sampah ke sungai Cinambo tapi jika lahan diizinkan saya bisa menjamin tak ada lagi buang sampah ke sungai. Sementara Ketua Lembaga Pengembangan Teknologi Tepat Rohaji digelarnya pemantapan bank sampah untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dalam mengolah sampah. "Kami terus memberikan pengertian kepada masyarakat agar mengurangi sampah dari rumah dengan cara memilah," ujarnya. Tidak hanya memilah tapi warga dilatih untuk mengolah sampah sampai menjadi pupuk tujuan selain lingkungan bersih warga bisa mendapat tambahan penghasilan. "Saat ini di Kota Bandung baru ada 75 lokasi bank sampah," kata Rohaji. Sedangkan bank sampah RW 02 Mekar Mulya Sundari, mengatakan membangun bank sampah belum satu tahun sehingga baru menampung sampah botol plastik, koran dan kardus. "Hasil dari penjulan sampah disimpan menjadi kas PKK," kata Sundari. Post Date : 07 Mei 2014 |