|
CIMAHI – Pemkot Cimahi menganggarkan Rp4,3 miliar dari APBD untuk penyediaan air bersih, menyusul rendahnya pelayanan air bersih yang hanya 12%. Dana tersebut naik Rp300 juta dibandingkan tahun sebelumnya. Kepala Seksi Air Bersih Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Cimahi Reni Nuraini mengaku, berencana membangun beberapa alternatif untuk memberikan pelayanan air bersih yang kini masih rendah, seperti membangun sumur artesis dengan biaya Rp1,75 miliar. ”Kami akan membangun sumur dangkal dibeberapa wilayah yang diketahui minim ketersediaan air. PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung hanya memenuhi kebutuhan air bersih warga Cimahi 12%,” kata Reni di Cimahi,kemarin. Bagi warga yang memang membutuhkan air bersih, kata Djani, dapat mengajukan ke pemkot melalui kelurahan setempat dengan menyertakan persyaratan berupa surat permohonan. Jika memenuhi syarat yang ditentukan, pemerintah segera memberi bantuan dengan mengirim air bersih sesuai permintaan. Anggota Komisi IV DPRD Kota Cimahi Ike Hikmawati mengatakan, untuk mengantisipasi rendahnya ketersediaan air, sudah selayaknya pemkot melakukan berbagai upaya agar seluruh warga mendapatkan pelayanan maksimal. Salah satunya dengan tetap memberikan distribusi air layak konsumsi di setiap kelurahan. Menurut dia, rencana pembangunan beberapa sumur yang menjadi solusi diharapkan dapat sesuai dengan fungsinya. ”Jangan sampai pembuatan sumur yang digagas pemkot yang menelan biaya cukup besar itu hanya menjadi tempat penampungan air biasa dan malah tidak bisa dimanfaatkan ketika krisis air bersih melanda,” tegasnya. Untuk itu, DPRD meminta pemkot segera menanggulangi masalah air bersih. ”Agar krisis air bersih tak terulang,pemkot wajib melakukan evaluasi terhadap program tersebut secara matang sehingga dapat direalisasikan sesuai dengan fungsi sebenarnya,”tandasnya. dila nashear Post Date : 11 Februari 2013 |