Hujan Pertama, Saluran Air Penuh Sampah

Kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai, ternyata masih rendah. Terbukti dengan kondisi saluran air yang dipenuhi sampah pasca hujan pertama, Selasa (4/11/2014) malam.

Kondisi saluran air yang dipenuhi sampah, terlihat di beberapa titik, salah satunya depan Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul. Aliran air di saluran tersebut bahkan tidak lancar karena terhambat sampah. "Ini biasa terjadi, karena memang hujan pertama akan membawa sampah-sampah di saluran air," kata Kepala BPBD Kabupaten Bantul, Dwi Daryanto di kantornya, Rabu (5/11/2014).

Untuk memperlancar saluran air, kata Dwi, pintu air di saluran kemudian dibuka agar sampah-sampah yang menjadi penghambat bisa mengalir dengan lancar. Sebenarnya, kondisi ini sudah diantisipasi dengan pembersihan saluran sebelum musim hujan. "Sebelumnya, pembersihan saluran sudah dilakukan," tegasnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Pengendalian Kerusakan dan Konservasi SDA, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bantul, Sunarso menyampaikan, kondisi saluran air yang dipenuhi sampah, merupakan dampak dari kebiasaan masyarakat membuang sampah di sembarang tempat. Padahal, menurut UU Nomor 18 Tahun 2008, sampah harus dikelola dengan baik.

Ditambahkan Sunarso, masyarakat sebenarnya bisa mengelola sampah dengan memanfaatkan bank sampah, membuangnya ke TPA Piyungan, atau melalui angkutan yang disediakan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Bantul.

"Kami sudah punya beberapa program dalam pengelolaan sampah, misalnya pembentukan komunitas sampah dan jejaring sampah. Melalui inilah, pembinaan masyarakat dilakukan," tandasnya.

Post Date : 06 November 2014