|
Sebagai upaya meminimalisir pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Mataram memberikan pelatihan daur ulang sampah di aula lantai tiga kantor Walikota Mataram, Senin (15/4/2013). Pelatihan diikuti sekitar 60 orang peserta yang merupakan perwakilan dari masing-masing organisasi wanita di Kota Mataram, dibuka oleh Kepala Bidang Perindustrian Dinas Koperasi dan Perindustrian (Diskoperindag) Kota Mataram, IGA Yuliani. Usai membuka acara, Yuliani mengatakan, pelatihan daur ulang sampah ini dimaksudkan keterampilan dan pengetahuan kepada masyarakat agar tidak lagi membuang sampah sembarangan. Artinya, sampah yang dulunya menjadi momok bagi masyarakat, kini bisa menjadi sahabat baik bagi warga, bahkan mampu memberikan nilai lebih bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Selain itu perempuan di Kota Mataram bisa berkreasi serta memiliki keterampilan yang menjadi bekal bagi ibu rumah tangga khususnya,” katanya. Sebagai bentuk perhatian dan motivasi kepada masyarakat yang memiliki perhatian terhadap daur ulang sampah, Pemkot Mataram melalui Diskoperindag Kota Mataram telah melakukan pelatihan selama empat hari kepada 35 orang yang menjadi perwakilan dari masing-masing kelurahan bulan Januari 2013 lalu. Usai pelatihan itu, Diskoperindag memberikan empat unit mesin jahit beserta perlengkapannya kepada empat kelompok yang telah mengikuti pelatihan. Selain itu, pada tanggal 24 April 2013 ini, pihaknya akan mengajak 10 orang dari perwakilan pengerajin daur ulang sampah untuk study banding ke Jogyakarta melihat hasil kerajinan daur ulang sampah sekaligus bertukar pikiran dan keahlian. “Kita akan study banding selama tiga hari. Ilmu yang dihasilkan di Jogyakarta nantinya ditularkan kepada pengrajin lainnya,” tambahnya. Dukungan dalam bidang pemasaran pun telah disiapkan oleh Diskoperindag, dimana Diskoperindang telah menyiapkan outlet di Mataram Mall. Selain diisi dengan hasil produksi panganan di Kota Mataram juga disiapkan untuk memajang sample hasil kerajian dari daur ulang plastik. Hal senada yang juga dilontarkan Lurah Banjar Muzakir Walad. Pihaknya sudah membuka showroom khusus untuk memasar hasil kerajinan daur ulang sampah bagi warga setempat. Dikatakannya, motivasi dari gerakan KARDUS ( Kampaye Gerakan Hidup Sehat ) ini merupakan bentuk kepedulian dan dukungan program Pemkot Mataram menuju Gerakan LISAN (Lingkungan Dengan Sampah Nihil) dan menciptakan Kelurahan Banjar sebagai Kampung Wisata. Menurutnya, hasil daur ulang sampah di Kelurahan Banjar yang sudah memiliki Bank Sampah sendiri ini, bayak menerima pesanan dari Pulau Bali dan sejumlah hote-hotel di kawasan Senggigi telah memesan beberapa jenis hasil anyaman daur ulang sampah diantaranya Table set. “Untuk membuat pesanan ini, kita masih terkendala bahan baku sampah plastik, sehingga kita sangat mengharapkan partisipasi masyarakat untuk menukarkan atau mensodaqohkan sampah plastiknya untuk didaur ulang,” tambahnya. Kegiatan pelatihan daur ulang sampah yang dilaksanakan oleh GOW Kota Mataram itu berlangsung sehari ini mendatangkan tutor dari PKK Kelurahan Banjar. Ketua PKK Kelurahan Banjar Maya Sarinita Amra menambahkan, kendati pelatihan yang dilaksanakan GOW sehari, namun bagi peserta dan masyarakat yang ingin mendalami kerajinan daur ulang sampah, PKK Banjar membuka pelatihan tiga kali seminggu yakni setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu. “Kami siap berbagi ilmu. Pelatihan meliputi, cara gunting, lipat, dan jahit, sehingga sampah menjadi produk bernilai tinggi. Semakin banyak masyarakat yang bisa, maka kepedulian terhadap sampah di Kota Mataram semakin tinggi,” katanya. Disela-sela kegiatan pelatihan, Ketua PKK Kota Mataram Hj. Suryani Ahyar Abduh berkesempatan datang melihat dan memberikan motivasi kepada peserta pelatihan daur ulang sampah. Post Date : 16 April 2013 |