Pemerintah Kota Mataram provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terpaksa memasang jarring di sungai Jangkuk, Mataram untuk menangkal sampah-sampah liar yang hingga kini masih menimbulkan kesan kumuh.
“Jaring ini untuk meminimalisir sampah, terlebih jika sampah itu sampai ke pantai,” kata Walikota Mataram H Mohan Roliskana saat turun langsung ke sungai Jangkuk, Selasa (23/4/2013).
Pada kesempatan itu, Wakil Walikota meminta Dinas Pekerjaan Umum (DPU) setempat mencari desain permanen untuk menghambat sampah tidak langsung masuk ke pantai.
Dipilihnya sungai Jangkuk, kata Mohan, karena aliran sungai itu langsung mengarah ke laut. Disusul juga rencananya untuk memasang jarring di beberapa sungai yang ada di Kota Mataram.
Mohan juga meminta semua Camat dan Lurah agar lebih proaktif menghimbau warga untuk tidak lagi membuang sampah di sungai. ‘’Masing-masing Lurah bertanggungjawab terhadap wilayahnya. Lurah harus mengangkat satu petugas untuk menjaga kebersihan sungai-sungai,’’ tegasnya.
Selain memasang jaring yang membentang di bagian bawah jembatan dari sisi selatan hingga utara, Mohan juga menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram mengerahkan pasukannya untuk menjala sampah di sungai menggunakan perahu karet.
Menanggapi keinginan Wakil Walikota untuk memasang jaring permanen, Kabid Pengairan dan Drainase Dinas PU Kota Mataram Yuslifar Artadi mengaku, akan mempelajari usulan tersebut.
‘’Kita upayakan jaring permanen itu bisa diwujudkan, ‘’ kata Yuslifar.
Post Date : 25 April 2013
|
