|
Kelangkaan solar yang terjadi beberapa waktu terakhir, berdampak pada operasional truk pengangkut sampah milik Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surakarta. Pengambilan sampah tidak lancar, karena pengisian solar ke SPBU antre dan pembeliannya dibatasi. Kepala DKP Satryo Teguh Subroto menerangkan, jadwal pengambilan sampah di TPS sudah disusun untuk memastikan sampah terangkut tepat waktu. Saat ini, ada 25 truk yang dioperasikan untuk mengangkut sampah dari TPS ke TPA (tempat pembuangan akhir). "Sehari, truk dijadwalkan mengambil sampah di TPS dua kali. Untuk TPS besar di perbatasan kota, butuh tiga kali pengangkutan," katanya. Jadwal tersebut diupayakan dipenuhi. Sebab DKP tidak ingin ada komplain dari masyarakat karena TPS meluber akibat sampah tak terangkut. "Tapi di saat kami berusaha memenuhi hal itu, bahkan jika bisa jadwal pengambilannya ditambah, namun solar justru sulit diperoleh. Pembelian ke SPBU dibatasi. Ini jadi kontraproduktif," ujarnya. Satryo mengatakan, pihaknya tetap berusaha agar sampah di TPS terangkut sesuai jadwal yang sudah ditetapkan, meskipun waktunya molor dari biasanya. Sekretaris Daerah (Sekda) Budi Suharto mengakui, efisiensi waktu dalam pengangkutan sampah menjadi berkurang karena truk kesulitan mendapatkan solar. "Lha mau ngisi solar saja antrenya lama. Waktu jadi terbuang. Setelah dapat, pembeliannya dibatasi. Padahal masyarakat menuntut pelayanan tetap maksimal. Tidak hanya truk sampah, operasional mobil pemadam kebakaran juga terkendala kelangkaan solar ini," tuturnya. Post Date : 11 April 2013 |