|
REMBANG - Sejumlah dusun terpencil di lereng perbukitan Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang merasakan dampak kekeringan parah. Ketiadaan sumber air plus akses yang jauh menuju ke desa terdekat membuat warga makin kesusahan selama kemarau tiba. Kepala Desa Kajar, Kecamatan Gunem Sumindar mengemukakan, 121 keluarga di Dusun Wuni, Desa Kajar berharap, bantuan air bersih segera tersalurkan. “Kami sudah mengajukan bantuan air bersih empat tangki ke Pemkab. Namun, sejauh ini belum ada informasi kelanjutannya,” ujar dia, Selasa (10/9). Sumindar mengungkapkan, Dusun Wuni berada sekitar empat kilometer dari perkampungan lain di Desa Kajar. Dusun tersebut justru lebih dekat ke Desa Waru, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora yang hanya berjarak sekitar satu kilometer. Selama ini, warga di perbukitan Dusun Wuni bergantung pada pasokan air dari sebuah sumber air di Desa Waru. Namun saat kemarau tiba, makin banyak warga yang berburu ke sumber air di desa yang ikut kabupaten tetangga itu. Sumindar berharap, warga yang tinggal di dusun pelosok bisa diprioritaskan mendapat air bersih. Pemerintah Desa Kajar, lanjut Sumindar, sudah beberapa kali mengusulkan agar warga dibuatkan instalasi air dari sumber terdekat ke Dusun Wuni. Namun karena sumber mata air terdekat berada di Kecamatan Kota Blora, perlu ada koordinasi antar- Pemkab. Harga Naik Dusun Wuni merupakan satu dari puluhan desa yang mulai terdampak kekeringan. Pemkab sudah menerima permohonan bantuan air bersih dari 31 desa. Namun karena belum ada kesepakatan harga dengan PDAM, bantuan air bersih belum bisa disalurkan. Kepala Bagian Hubungan Pelanggan PDAM Rembang Rohmat Ipdadi mengemukakan, pada rapat dengan SKPD terkait Selasa pagi, perusahaan daerah mengusulkan harga air Rp 175.000/tangki. Harga itu memang lebih mahal dibandingkan dengan harga tahun lalu sekitar Rp 160.000/tangki. “Mempertimbangan kenaikan solar saat ini, ditambah jauhnya letak desa yang mengalami kekeringan, harga yang kami usulkan sudah sangat rasional. PDAM juga menanggung sebagian biaya untuk pengiriman. Sudah ada lima truk tangki yang kami siapkan,” katanya. Terpisah, Kepala Bagian Kesra Pemkab Rembang Abdullah mengemukakan, usulan harga air bersih sudah disampaikan ke Bupati Rembang untuk dimintakan persetujuan. Pemkab tahun ini mengalokasikan anggaran Rp 230 juta untuk penyaluran bantuan air bersih selama musim kemarau. (H62-57,47) Post Date : 11 September 2013 |