|
Pemerintah kota Pontianak bekerjasama dengan Pemerintah Kota
Boras, Swedia, meresmikan program Kota Khatulistiwa Hijau dan Bersih
("Clean and Green Equator City") yang merupakan realisasi dari
kesepakatan tahun 2012.
"Hal ini merupakan tindaklanjut dari
penendatangan Letter of Intent (LoI) pada Oktober 2012. Dan sudah kita
realisasikan melalui launching kegiatan hari ini," kata Wakil Wali Kota
Pontianak, Edi Kamtono di monumen Tugu Khatulistiwa, Senin.
Dia menjelaskan, bentuk kerja sama tersebut
akan direalisasikan dalam hal pengolahan sampah dan air bersih.
Edi menjelaskan, Pontianak merupakan salah
satu daerah yang memiliki peran penting dalam menciptakan ruang hijau bagi
masyatakat, mengingat Kalbar merupakan salah satu patu-paru dunia yang menuntut
setiap pemerintah daerah untuk bisa menggiatkan penghijauan.
Dalam kesempatan itu juga, Edi menjelaskan
kepada rombongan dari Swedia tentang keberadaan tugu Khatulistiwa yang berada
Kota Pontianak menjadi satu-satunya kota yang dilintasi garis khatulistiwa di
antara negara-negara lainnya "Setiap dua kali dalam setahun kita
melaksanakan peringatan titik kulminasi matahari yang merupakan fenomena alam
ketika matahari tepat berada di garis khatulistiwa atau nol derajat. Pada saat
itu, posisi matahari akan tepat berada di atas kepala sehingga menghilangkan
semua bayangan benda-benda dipermukaan Bumi"kata Edi.
Pada peristiwa kulminasi tersebut, bayangan
Tugu akan menghilang beberapa detik saat diterpa sinar matahari. Demikian juga
dengan bayangan benda-benda lain di sekitar tugu.
"Penanaman pohon secara simbolis dan
akan dilanjutkan menanam pohon diseluruh Kota Pontianak. 3.000 pohon eucalyptus
deglupta dan 1.000 pohon pongamia pinnata," tuturnya. Post Date : 04 Maret 2014 |