|
Selalu gagal meraih Adipura sejak 1997 lalu, Pemerintah Kota Bandung berupaya lagi tahun ini. Sampah masih menjadi permasalahan utama yang harus dituntaskan. Bandung masuk dalam kategori kota metropolitan, bersaing dengan kota-kota besar lain di Indonesia. Bulan ini merupakan waktu penilaian tahap pertama perlombaan yang dikoordinatori oleh Kementerian Lingkungan Hidup ini. “Seluruh komponen yang ada di kota kita kerahkan. Kita bekerja bersama-sama untuk kembali meraih Adipura,” kata Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bandung Hikmat Ginanjar, Rabu (12/11/2014). Harapan besar meraih Adipura sempat terlontar dari Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Senin lalu. Dalam forum yang digelar BCCF di Pendopo, ia menyebutnya sebagai utang kedua. “Utang pertama, yakni melihat Persib juara setelah 19 tahun penantian, sudah terwujud tahun ini. Selanjutnya utang kedua saya adalah Adipura,” tutur Ridwan. Hikmat Ginanjar menjelaskan, saat ini semua unsur kewilayahan telah bergerak mendukung upaya pemkot meraih Adipura. Ia juga meminta warga untuk aktif terlibat. “Mari kita bekerja bersama-sama. Kita sudah lama merindukan Adipura ini,” katanya. Hikmat tidak memungkiri bahwa persoalan sampah masih menjadi salah satu kendala utama dalam setiap penilaian Adipura. Oleh sebab itu ia secara khusus memprioritaskan hal ini. Secara khusus Hikmat juga menyampaikan apresiasinya terhadap gerakan para relawan dalam Gerakan Pungut Sampah (GPS) yang sudah berjalan di komunitas sekolah. Ia mengakui, gerakan ini sangat menolong program pemkot secara keseluruhan. “Harapan kami, gerakan ini tidak hanya menyasar anak-anak sekolah, tapi diperluas sehingga semakin banyak lapisan masyarakat yang mempraktikkan kebiasaan baik seperti ini,” ucapnya. Camat Cibeunying Kidul Denny Sany menjelaskan, Rabu ini pihaknya melakukan kegiatan pembersihan sampah di jalan-jalan protokol sebagai bagian upaya pemkot meraih Adipura. “Kita kerja keras bersama-sama,” katanya. Post Date : 13 November 2014 |