|
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menjalin kerja sama dengan Republik Ceko dalam pengolahan air limbah. Khususnya pengolahan air sungai Jakarta agar dapat dijadikan sebagai air baku. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan pertemuannya dengan Menteri Lingkungan Hidup Republik Ceko Thomas Calupa hari ini di Balaikota DKI membahas pengolahan air limbah sungai. "Jadi Ceko punya pengalaman. Dulu sungainya jorok sehingga habitat ikan menjadi banyak yang mati. Namun sekarang sungai disana bisa dijadikan arena memancing, ikan-ikan bertahan hidup, bahkan airnya bisa diminum langsung di sungai," kata Ahok di Balaikota DKI, Jakarta, Rabu (15/5). Sungai Ceko bisa menjadi bersih kembali dikarenakan negara ini memiliki teknologi pengolahan air limbah sungai yang baik. Pemerintah Republik Ceko belajar dari pengalaman masa lalu, diantaranya kebiasaan wargaya membuang sampah di sungai. Maka pemerintah membuat kampanye gerakan sungai bersih kepada seluruh rakyatnya. Dalam kunjungannya ke Jakarta, lanjutnya, Tomas Chalupa sudah menyusuri Sungai Ciliwung. Dari pantauan langsung, dia pun menawarkan kerja sama untuk mengolah air sungai menjadi air bersih. Pemandangan air sungai Ciliwung yang penuh sampah dan keruh ini diakui Ahok cukup memalukan. Namun dia hanya bisa pasrah saja, karena perilaku warga Jakarta yang masih membuang sampah ke sungai. "Iya kita mau kerja sama dengan Ceko. Memang agak memalukan juga ya. Kita mengaku saja. Dia sudah lihat, mau bilang apa lagi. Orang buang sampah, buang kasur di situ. Ini memang soal perilaku. Saya juga bilang mau pindahkan mereka, ini merupakan program dua tahun," ujarnya. Ahok mengharapkan Pemerintah Republik Ceko mau menginvestasikan dana untuk pengolahan limbah menjadi energi. Lalu belajar teknologi pengelolaan air limbah dan sungai dengan menjalin kerja sama. Sehingga sungai di Jakarta bisa menjadi bersih dan dapat dijadikan air baku. Karena selama ini, kebutuhan air baku untuk DKI Jakarta tergantung pada Waduk Jatiluhur. Setiap tahun, Pemprov DKI harus mengeluarkan anggaran untuk membeli air baku sebesar Rp 1,4 triliun. "Kita terbuka saja. Yang penting saling menguntungkan. Kalau sungai kita bersih, PAM enggak perlu teriak lagi. Karena selama ini kita kekurangan air baku. Terpaksa kita beli di Jatiluhur," tukasnya. Dalam pertemuan tersebut, Ahok mengungkap sempat membahas warga di bantaran Waduk Pluit. Ahok mengaku Tomas kaget melihat ada 7 ribu Kepala Keluarga (KK) yang tinggal dibantaran waduk. "Dia saja kaget dengar ada tujuh ribu KK tinggal dipinggiran waduk," imbuhnya.
Post Date : 16 Mei 2013 |