|
JAMBI, KOMPAS - Hujan deras sepanjang Selasa-Rabu (20/3) memicu luapan anak Sungai Batanghari, Jambi. Sedikitnya 500 rumah di Perumahan Kembar Lestari II, Jambi, tergenang air setinggi 1 meter. Banjir juga melanda ratusan rumah dan ratusan hektar persawahan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, dan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Luapan anak Sungai Batanghari merendam fondasi rumah warga sekitarnya. ”Saya bangun tidur sekitar pukul 06.00, air sudah masuk ke dalam rumah,” ujar Ides, warga setempat. Saat ditemui, Ides tengah membawa sejumlah pakaian untuk mengungsi ke rumah saudaranya. Hingga Rabu siang, genangan masih pada ketinggian 80 sentimeter. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jambi tiba di lokasi dan membuka posko darurat. Dapur umum juga langsung dibuka bagi para korban banjir. Menurut Elvi, warga lainnya, banjir kali ini merupakan yang keempat kalinya. Musibah serupa terjadi pada 2010 dengan ketinggian air hingga 1 meter. Sementara itu, ratusan rumah dan ratusan hektar persawahan di Kecamatan Benjeng, Me- nganti, dan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, juga terendam banjir luapan Kali Lamong. Sejumlah warga memancing di genangan banjir, memanfaatkan ikan yang hanyut atau lepas dari tambak. Adapun tanaman padi terpaksa dipa- nen lebih dini agar tidak membusuk. Banjir juga masih menyebabkan arus lalu lintas tersendat khususnya di Desa Morowudi, Kecamatan Cerme, dan Boboh, Kecamatan Menganti. Polisi memasang barikade di dekat Terminal Bunder dan pertigaan Cerme agar truk-truk dan kendaraan besar tidak lewat. Genangan di jalan raya di Morowudi dan Boboh mencapai 60 cm, menyebabkan sejumlah sepeda motor mogok. Bahkan, mobil angkutan umum dari Cerme atau Balongpanggang menuju Benowo, Surabaya, dan Me- nganti, Gresik, mogok. Siswa SMA Muhammadiyah Cerme menyediakan perahu karet untuk membantu warga melintasi genangan. Banjir juga mengganggu aktivitas usaha camilan di Dusun Ngebret, Kecamatan Morowudi. Distribusi barang terhambat karena akses jalan tergenang. Produksi pun terganggu. Genangan air di Kecamatan Benjeng berangsur-angsur surut. Namun, warga masih khawatir adanya banjir lagi apabila hujan deras kembali turun. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Gresik Hari Sucipto meminta warga di sekitar aliran Kali Lamong tetap waspada. Apalagi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memperkirakan curah hujan masih tinggi. Normalisasi sungai Hingga saat ini revitalisasi Kali Lamong sejak tahun 2011 belum berlanjut meskipun sudah disiapkan anggaran Rp 2 miliar. Revitalisasi dan penanggulangan terkendala pembebasan lahan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Gresik Bambang Isdianto mengemukakan, ada dua titik tanggul yang kritis di Kecamatan Cerme. Banjir bandang menerjang sejumlah desa di Kecamatan Mejobo dan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Selasa malam. Ratusan rumah tergenang dan satu rumah ambruk akibat luapan air setinggi 50 cm dari Sungai Tanjang, Piji, dan Dawe. Banjir bandang Sungai Tanjang selalu terjadi setiap tahun pada musim hujan. Banjir baru akan teratasi jika pemerintah menormalisasi sungai dan meninggikan tanggul. Kepala Dinas Bina Marga Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Kudus Sam’ani Intakoris mengatakan, penanganan sungai-sungai di Kudus akan dilakukan bertahap.(HEN/ITA/ACI/INK) Post Date : 21 Maret 2013 |