|
Sebanyak 20 persen dari total 2,5 juta penduduk Kota Bekasi belum terakses sarana sanitasi yang memadai. Dalam rangka mencapai "Millenium Development Goals" dengan "Stop Buang Air Sembarangan 2014", percepatan pembangunan sistem sanitasi yang layak perlu dilakukan. Koordinator Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bekasi Andrea Sucipto mengatakan, ada 34 titik di seantero Kota Bekasi yang belum terakses sarana sanitasi yang memadai. Lokasi-lokasi tersebut tersebar antara lain di Bantargebang, Margahayu, Medan Satria, Bekasi Jaya, Kalibaru, Teluk Pucung, Pejuang, dan lain-lain. "Wilayah itu tak semuanya berdekatan dengan Daerah Aliran Sungai (DAS), melainkan permukiman padat penduduk yang lingkungannya kumuh dan penduduknya miskin," kata Andrea yang ditemui di sela acara Sanimas Award di XXI Hypermal Mega Bekasi, Rabu (12/6/2013). Lokasi-lokasi tersebut akan dijadikan kawasan prioritas yang akan mendapatkan program rencana pengembangan. Penyediaan sanitasi yang baik tidak cukup sekedar membangun sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) yang layak, tapi juga mendesain kawasan permukiman tersebut menjadi lebih baik. Di sana dibangun juga septic tank komunal, digalakkan metode pengolahan sampah melalu metode 3R ("reuse, reduce, recycle"), dan rehabilitasi rumah tidak layak huni. Saat ini, sudah 12 lokasi yang terbangun sarana sanitasi memadai. Sebanyak sembilan unit tambahan akan dibangun tahun ini. Semuanya atas bantuan dari pemerintah pusat. Asisten Deputi Urusan Pengendalian Sampah dan Limbah Domestik Kementerian Lingkungan Hidup Sony Tribangun Laksono menambahkan, secara nasional, baru 56,2 persen rakyat Indonesia yang terakses dengan sarana sanitasi memadai. Akibat masih rendahnya akses masyarakat pada sanitasi ini, mengakibatkan kerugian negara hingga Rp 58 triliun, yang dihitung dari penurunan kualitas air sungai dan tanah yang menjadi sumber air baku masyarakat, biaya pengolahan air yang tinggi, dan menurunnya derajat kesehatan masyarakat. "Lokasi pembangunan sanima terus ditingkatkan setiap tahunnya. Pada tahun 2013 ini, ada 344 lokasi di 180 kota/kabupaten yang didanai APBN. Pembangunan di lokasi lain juga berjalan dengan didanai sumber pembiayaan lain," katanya. Sementara itu, sebagai upaya lain dalam mempercepat perwujudan kondisi sanitasi yang layak, Pemerintah Kota Bekasi menggelar "Sanimas Award" yang terdiri atas lima kategori. Kategori pengelolaan Sanimas dimenangkan oleh KSM Bonsay Kelurahan Medan Satria, Kecamatan Medan Satria sebagai pengelola terbaik sarana dan prasarana sanitasi yang dibiayai negara. LSM Bina Masyarakat Peduli terpilih sebagai juara kategori LSM non pemerintah yang memiliki program unggulan bidang sanitasi yang telah diimplementasikan pada masyarakat. Sementara SMPN 9 Peduli Lingkungan On Action memenangi kategori kelompok peduli sanitasi karena memiliki program perbaikan sanitasi yang telah diimplementasikan di lingkungannya. Adapun Sudarmanto menjadi juara kategori insan PNS yang mengabdikan hidupnya pada program pemerintah atau inovasi sendiri dalam perbaikan kondisi sanitasi di lingkungan. Dari kategori masyarakat, juaranya ialah Endang Tresnaningtias.
Post Date : 13 Juni 2013 |