Warga Kesulitan Peroleh Air Minum Kemasan Galon

Sumber:liputanbisnis.com - 21 Agustus 2013
Kategori:Air Minum

Air minum dalam kemasan (AMDK) galon kembali langka di pasar Kota Medan. Hal ini dikarenakan tak ada pasokan dari pabrik selama beberapa hari terakhir. Kelangkaan ini merupakan kali kedua setelah mengalami kelangkaan awal tahun kemarin.

Pantauan di lapangan, kelangkaan air kemasan dengan bobot sekira 20 liter tersebut terjadi di sejumlah lokasi, seperti di kawasan Stadion Teladan, Halat, Jalan Serdang, Sukaramai dan sejumlah lokasi lainnya. Kelangkaan ini merupakan yang kedua kalinya

“Kami tak tahu kenapa air galon bisa langka seperti ini. Biasanya, truk-truk pemasok sudah masuk. Tapi sekarang tak kunjung tiba,” kata Rahmad, pemilik kios yang antaralain menjual air minum kemasan galon, di Jalan Sisingamangaraja.

Menurutnya, pasokan air minum kemasan galon tersebut tak masuk dalam empat hari terakhir. Hal tersebut langsung memicu kelangkaan di pasaran karena saat ini, permintaan air minum kemasan tersebut sangat tinggi.

Khusus di kios miliknya, rata-rata dia menjual air kemasan sekira lima hingga 10 galon setiap hari. Untuk memenuhi permintaan pasar, dalam sepekan biasanya dia memasok dua kali. Sekali pasok antara 60-100 galon.

Hal senada juga diungkapkan sejumlah pemilik kios di kawasan Jalan AR Hakim, tepatnya di Sukaramai. Menurut mereka, dalam beberapa bulan terakhir, pasokan air memang sering terhambat. “Jika kami tanya pada sopir truk yang membawa air soal masalah ini, jawabannya selalu tak tahu,” kata Iskandar, penjual air minum kemasan galon di lokasi tersebut.
Kelangkaan ini membuat konsumen mengeluh, pasalnya saat ini mereka kewalahan mendapat pasokan air minum. Akibat kelangkaan tersebut, konsumen harus rela mencari-cari kios yang masih menyediakan stok air kemasan galon. “Agak susah mencarinya (air minum kemasan galon-red) sekarang,” kata Ika, seorang konsumen di Jalan Santun, Medan.

Dikatakannya, air kemasan kini telah menjadi pilihan tersendiri bagi masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan air minum. Selain karena tak perlu membuang tenaga untuk memasaknya, air minum kemasan juga dipilih karena dianggap cukup higenis untuk dikonsumsi.

Di sisi lain, konsumen enggan membeli air minum isi ulang dari depot-depot isi ulang yang ada. Mereka beranggapan, air minum isi ulang kurang higenis untuk dikonsumsi. Hal tersebut diperparah dengan oknum-oknum tertentu yang sengaja tak menyediakan air layak minum untuk memeroleh keuntungan sendiri.

Selain kelangkaan yang ada, konsumen juga mengeluhkan naiknya harga air minum kemasan galon. Semula, harga air minum di dipatok rata-rata Rp12.000 per galon, kemudian naik menjadi Rp13.000 dan kini telah menyentuh angka Rp15.000 per galon.

 



Post Date : 22 Agustus 2013