|
Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara memiliki cara khusus
memanfaatkan lautan sampah yang kerap menjadi wajah buruk kota. Kendari
membangun Tempat Pengolahan Akhir (TPA) sampah modern, yang bisa
menampung sampah dalam jumlah besar. Sampah itu kemudian diolah sehingga
bisa menghasilkan gas metan. "Gas metan kita tangkap, kita jadikan bahan bakar untuk genset. Listrik dari genset dialiri ke masyarakat. Ada yang kita aliri langsung. Kita langsung untuk jadi kompor gas. Itu sudah jalan di TPA selama 2 tahun lalu dan sudah lama berfungsi," kata Wali Kota Kendari Asrun pada acara Hari Habitat Dunia 2014 di Hotel Borobudur, Jakarta, seperti dikutip detik.com, Jumat (03/10). Asrun menuturkan, gas metan untuk sumber listrik dan bahan baku gas untuk kompor tersebut telah mengaliri 200 rumah di dekat TPA. "Saya bangun kampung mandiri energi. Kita satukuan dengan rumah pemulung. Dulu mereka tinggal di kardus, maka saya bangunkan kampung mandiri energi sebanyak 200 rumah. Di sana ada pemukiman untuk pemulung dan petugas sampah harian," katanya. Pemkot memberi cuma-cuma rumah dan menggratiskan gas serta pasokan listrik. Sedangkan untuk perawatan genset dikelola oleh warga secara swadaya. Namun, Pemkot memberi batas waktu maksimal 15 tahun kepada penghuni. Dalam masa 15 tahun, penghuni yang mayoritas pemulung dan petugas kebersihan bisa menabung untuk membeli rumah. Post Date : 06 Oktober 2014 |