|
Saat ini, sampah masih dianggap masalah sepele oleh sebagian masyarakat. Masalah sampah seakan tidak pernah menjadi topik pembicaraan serius. Meski banyak yang mengetahui dampaknya, nyatanya sampah masih dengan mudah ditemukan hampir disetiap sudut kota. Bahkan sampah seringkali memenuhi selokan yang melintasi pemukiman warga Denpasar. Prihatin akan hal tersebut, PKK dari Br. Ketapian Klod Sumerta, Denpasar Timur, Minggu (9/3) kemarin meresmikan berdirinya Bank Sampah Ketapian Klod Berseri. Bank Sampah ini berfungsi sebagai tempat penampungan sekaligus pengolahan. Hasilnya diharapkan dapat menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis dan dimanfaatkan untuk perbaikan kehidupan masyarakat. Warga menyambut kehadiran Bank Sampah tersebut dengan antusias dan kemudian beramai-ramai mendaftar sebagai nasabah. Kepada Pos Bali, Direktur Bank Sampah Ketapian Klod Berseri, Luh Putu Sri Kemala Dewi mengatakan bank sampah merupakan program yang dicanangkan untuk mengampanyekan sekaligus mengajak masyarakat luas agar tidak membuang sampah sembarangan. Melalui Bank Sampah Ketapian Klod Berseri, warga bisa menukarkan sampah dengan buku tabungan. Jumlah tabungan akan dicairkan pada hari raya galungan. “Kalau setiap bulan sampah-sampah dibawah kesini dan ditimbang, maka kita akan menghitung berapa jumlah tabungan setiap orangnya. Berapa pun jumlahnya, akan kami mencairkannya pada hari raya galungan,” kata Dewi. Dalam acara launching Bank Sampah Ketapian Klod Berseri, dua caleg partai Gerindra yakni Pino Jeffta Udayana Bahari dan Fabian Cornelis, turut berpartisipasi dengan menabung di Bank Sampah. Keduanya terlibat sejak pembukaan perencanaan program tersebut dan terus menjadi bagian dari Bank Sampah. “Waktu ada ide dibuatkan bank sampah ini, saya antusias sekali karena dengan begini saya yakin masalah sampah sedikit demi sedikit bisa diatasi,” kata Pino Bahari.
Pinno menilai, kehadiran Bank Sampah dapat mengubah perspektif masyarakat tentang sampah, bahwa sampah dapat bermanfaat sebagai pendapatan tambahan. “Kalau tabungannya semakin banyak, semoga bisa sedikit membantu perekonomian. Lumayanlah bisa untuk beli buah-buahan saat hari raya Galungan nanti,” ujarnya sambil tertawa. Selain Pino, Fabian berharap bank sampah bisa menjadi media edukasi bagi masyarakat untuk terus memperhatikan lingkungan disekitarnya. Melihat antusiasme anak-anak yang berpartisipasi mendaftarkan diri menjadi nasabah, Fabian optimis masalah sampah bisa teratasi. “Mereka sudah diajarkan sejak dini untuk mencintai lingkungannya. Saya yakin, mereka pasti akan selalu menanamkan nilai-nilai yang sudah diajarkan hingga dewsa nanti,”katanya. Beberapa jenis sampah yang diterima di bank sampah adalah plastik, besi, kertas, kardus, zenk aluminium, dan barang elektronik bekas. Selanjutnya, barang-barang tersebut ditukarkan dengan harga yang tertera dalam daftar harga.
Post Date : 11 Maret 2014 |